Selasa, 27 September 2016

Artikel "Tindakan yang Mencerminkan Pemuda Dulu dan Kini"

Tindakan yang Mencerminkan Pemuda Dulu dan Kini

Pemuda dulu lebih mengedepankan  moral dan sikapnya sedangkan pemuda kini lebih mengedepankan nafsunya (egonya), sehingga pemuda dulu dan kini itu sangat berbeda.

Pemuda dulu yang lebih mengedepankan moral dan sikapnya, menghasilkan suatu tindakan seperti :
-Mengucapkan salam saat bertemu dengan orang-orang di sekitarnya.
Pemuda dulu sangatlah sopan, jika mereka bertemu dengan orang lain maka mereka akan mengucapakan salam kepada orang tersebut.
-Hormat dan patuh kepada yang lebih tua.
Pemuda dulu jika disuruh melakukan sesuatu oleh orang yang lebih tua dari mereka, maka mereka akan berusaha untuk secepatnya melakukan hal tersebut dan mereka pula sangatlah menghormati orang-orang yang lebih tua dari mereka.
-Berbicara dengan lembut dan sopan .
Pemuda dulu jika berbicara dengan oran-orang di sekitarnya, maka mereka berbicara dengan nada yang lembut dan dengan kata-kata yang sopan pula.

Sedangkan pemuda kini yang lebih mengedepankan ego atau nafsunya, menghasilkan tindakan seperti :
-Selalu mau menang sendiri.
Pemuda kini kebanyakan mementingkan dirinya sendiri dan mereka tidak melihat masih ada orang lain di sekitarnya yang membutuhkan mereka.
-Tidak mau menghormati orang yang lebih tua.
Pemuda kini kebanyakan sangat berani melawan orang-orang yang lebih tua, bahkan ada pemuda yang berani memukul ataupun membunuh orang yang lebih tua darinya.
-Sangat kasar dalam berbicara.
Pemuda kini ketika berbicara sangatlah kasar, bahkan menggunakan kata-kata yang kurang sopan.

Adanya perbedaan sikap dan moral antara pemuda dulu dan pemuda kini tidak terlepas dari pengaruh globalisasi yang terjadi di negara kita ini. Globalisasi memang berdampak positif bagi masyarakat karena dengan hal itulah masyarakat dapat mengenal teknologi lebih jauh, mendapatkan informasi lebih cepat, dan dapat berkomunikasi dengan mudah, tetapi bagi pemuda sangatlah berdampak negatif, karena bisa membuat pemuda-pemuda (generasi penerus) lupa dengan sikap dan moral yang harus ia jaga.

Dari hal ini kita sebagai umat beragama islam sebaiknya, janganlah terpengaruh dengan globalisasi yang terjadi di negara kita ini, ambillah dampak positifnya dan buang dampak negatifnya.


Wahai para pemuda muslim, tidakkah kalian menginginkan surga Alllah SWT. Yang luasnya seluas langit dan bumi?
Ketahuilah, surga Allah SWT. Itu diraih dengan usaha sungguh-sungguh dalam beramal. Surga itu disediakan untuk orang-orang yang bertaqwa yang mereka tahu bahwa hidup di dunia ini hanyalah sementara, mereka merasa bahwa gerlapnya kehidupan dunia ini akan menipu umat manusia dan menyeret mereka kepada yang sengsara di akhirat selamanya.


Allah SWT. Berfirman : “Kehidupan dunia itu tidak lain hanyalah kesenangan yang menipu” (Ali’ Imran : 185)

Dari firman inilah kita harus menjadi pemuda yang lebih baik lagi.
Jadilah pemuda dulu, yang berakhlak mulia dan lebih mengedepankan moral dan sikapnya, serta jauhilah pemuda sekarang, yang lebih mengedepankan ego atau nafsunya.

Artikel "Perbedaan Sikap dan Moral Pemuda Dulu dan Kini"

Perbedaan Sikap dan Moral Pemuda Dulu dan Kini

Ketika kita bandingkan prestasi pemuda Muslim zaman dulu, saat Islam berkuasa di dunia dan selalu jadi hal yang menarik bagi para pemudanya. Kita bisa lihat output mereka, orang-orang hebat lahir dan pemuda-pemuda ksatria muncul. Prestasi-prestasi positif mereka hasilkan. Tapi apa yang terjadi dengan pemuda Muslim saat ini?
Mereka lebih suka pacaran ketimbang mengetahui kalau pacaran itu haram dalam Islam, sehingga yang terjadi seperti hal-hal yang saya sampaikan di awal. Pemuda zaman sekarang lebih suka nongkrong di jalan daripada nongkrongin majelis-majelis Islam. Pemuda saat ini lebih bangga dengan hafalan lagu dengan lirik daripada mau untuk hafalkan Al-Qur'an.

Pemuda kini telah terpengaruh dalam hal pergaulan bebas, kenakalan remaja, dan mereka lebih mengutamakan kesenangan untuk dirinya sendiri. Pemuda kini juga lebih suka tawuran, merasa dirinya paling hebat, bahkan pemuda kini sering melawan orang tua, berbohong dengan kegiatan yang tidak penting.
Sangat jauh berbeda dengan pemuda dulu, mereka lebih berfikir secara rasional dan jauh kedepan, mereka tidak asal dalam berfikir maupun bertindak, tetapi mereka memikirkannya dulu secara matang baru mereka akan melakukannya. Tidak seperti pemuda sekarang melakukannya dulu baru memikirkannya.

Jika disimpulkan,

*Pemuda kini
1) Suka mendengarkan musik musik
2) Hafal nama judul lagu, penyanyi, sampai liriknya
3) Mengikuti konser konser musik
4) Sangat menyukai tawuran
5) Tidak suka menolong orang lain, bahkan lebih suka jika orang lain susah

*Pemuda dulu
1) Suka membaca dan  banyak karya karya yang dihasilakan
2) Hafal Al quran dan kitab kitab besar
3) Mengikuti majelis majelis islam
4) Suka tolong menolong
5) Suka shalawatan

Contoh Naskah MC Isra' Mi'raj

Bismillahirrahmanirrahim
Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh
Alhamdulillahi robbil’alamin, wasolatu wasalamu ‘alaa asrofil anbiya’ii wal mursalin sayyidina muhammadin, wa’ala alihi wa’ ashohbihi ajma’in , amma ba’ad.
Pertama-tama mari kita panjatkan puji syukur atas kehadirat Allah SWT, yang telah memberikan nikmat iman dan islam kepada kita semua, sehingga kita dapat menyelenggarakan acara peringatan Isra Mi’raj Nabi Besar Muhammad SAW.
Tak lupa salawat serta salam mari kita curahkan kepada Nabi Muhammad SAW., Yang telah membawa umatnya dari alam kegelapan menuju alam yang terang benderang. Semoga kita semua mendapatkan safaatnya, aamiin.aamiin ya rabbal alamiin.
Pada kesempatan kali ini, adapun susunan acara yang berlansung, diantaranya :
1.      -Pembukaan Oleh MC/Protokol
2.     - Pembacaaan Maulid Diba’
3.      -Pembacaan Ayat Suci Al-Qur’an dan Saritilawah
4.    -  Sambutan  Pengurus Masjid Al-Azhar                                          , -
5.      -Hikmah Isra Mi’raj dan Doa Oleh Dr. SYAMSUL ALAM USMAN, M.Ag.
6.     - Penutup
Hadirin Yang dirahmati oleh Allah SWT. , Dengan senantiasa memohon rahmat & ridho dari Allah SWT. Marilah kita buka  acara pada malam ini dengan membaca basmalah (Bismillahirrahmanirrahim)
Untuk mempersingkat waktu Bapak, Ibu, Hadirin Sekalian kita ikuti acara selanjutnya yaitu pembacaan maulid diba’ yang dibawakan oleh Majelis Ta’lim Sitti Khadijah Al-Azhar, Kepadanya kami persilahkan.
Itulah tadi pembacaan maulid diba’ yang dibawakan oleh Majelis Ta’lim Sitti Khadijah Al-Azhar, Kepadanya kami ucapkan terima kasih.
Acara selanjutnya : Pembacaan ayat suci al-qur’an dan saritilawah oleh Al-Ust. Samiun dan Saudari Annisa Arif, Kepadanya kami persilahkan
Itulah tadi Pembacaan ayat suci al-qur’an oleh Al-Ust. Samiun dan saritilawah oleh Saudari Annisa Arif. Kepadanya kami ucapkan terima kasih

Hadirin yang berbahagia, Acara selanjutnya yaitu sambutan yang akan disampaikan oleh Pengurus Masjid Al-Azhar, Bpk. H. SANRIMA . Kepada beliau kami persilahkan
Hadirin yang berbahagia, tibalah kita pada acara inti malam hari ini, yaitu ceramah hikmah Isra Mi’raj yang dibawakan oleh Dr. SYAMSUL ALAM USMAN, M.Ag. Yang akan dilanjutkan dengan doa oleh beliau. Kepada Bapak kami persilahkan.
Demikianlah Ceramah Hikmah Isra Mi’raj beserta doa oleh Dr. SYAMSUL ALAM USMAN,M.Ag. Kepada Bapak kami ucapkan terima kasih. Semoga Ceramah dan Doa yang dibawakannya bermanfaat. Fiddini Waddunya Walakhiran aamiin
Hadirin yang dirohmati oleh Allah SWT. Demikianlah seluruh rangkaian acara Peringatan Isra Mi’raj Nabi Besar Muhammad SAW. , Kami sebagai panitia Isra Mi’raj Nabi Besar Muhammad SAW. ,  memohon maaf apabila selama acara berlansung terdapat kesalahan atau tutur kata yang kurang berkenan, karena kesempurnaan hanyalah milik Allah semata  .
Marilah kita tutup acara pada malam ini dengan membaca hamdalah (Alhamdulillahi robbil alamin)
Wallahul Muwafiq ilaa aqamith thoriq.
Wassalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh

Alat Ukur Panjang, Massa, Waktu, dan Suhu

Alat Ukur Panjang
1. Penggaris / Mistar
Terdapat berbagai jenis mistar sesuai dengan skalanya di sekitar kita. Mistar dengan skala terkecil 1 mm disebut mistar berskala mm. Mistar dengan skala terkecil cm disebut mistar berskala cm. Mistar mempunyai tingkat ketelitian 1 mm atau 0,1 cm. Pembacaan skala pada mistar dilakukan dengan kedudukan mata pengamat tegak lurus dengan skala mistar yang dibaca.
2. Jangka Sorong
Jangka sorong biasa digunakan untuk mengukur panjang suatu benda, garis tengah bagian luar tabung, diameter bola, garis tengah bagian dalam tabung, dan dalamnya tabung. Jangka sorong mempunyai nonius atau vernier, yaitu skala yang mempunyai panjang 9 mm dan dibagi atas 10 bagian yang sama. Perbedaan satu bagian skala nonius dengan satu skala utama adalah 0,1 mm, sehingga tingkat ketelitian jangka sorong adalah sebesar 0,1 mm. Ada dua bagian penting yang terdapat pada jangka sorong yaitu rahang tetap yang memiliki skala utama dan rahang sorong (dapat digeser-geser) yang memiliki skala nonius. 
 3. Mikrometer Sekrup 
Cara kerja mikrometer sekrup adalah jika selubung luar dengan skala 50 diputar satu kali maka rahang geser dan selubung akan bergerak maju atau mundur. Jarak maju mundurnya rahang geser sejauh 0,5 mm/50 menghasilkan tingkat ketelitian 0,01 mm. 
 
Alat Ukur Massa
1. Neraca Ohaus
Neraca ini berguna untuk mengukur massa benda atau logam dalam praktek laboratorium. Kapasitas beban yang ditimbang dengan menggunakan neraca ini adalah 311 gram. Batas ketelitian neraca Ohauss yaitu 0,1 gram. Prinsip kerja neraca ini adalah sekedar membanding massa benda yang akan dikur dengan anak timbangan. Anak timbangan neraca Ohaus berada pada neraca itu sendiri. Kemampuan pengukuran neraca ini dapat diubah dengan menggeser posisi anak timbangan sepanjang lengan. Anak timbangan dapat digeser menjauh atau mendekati poros neraca . Massa benda dapat diketahui dari penjumlahan masing-masing posisi anak timbangan sepanjang lengan setelah neraca dalam keadaan setimbang. Ada juga yang mengatakan prinsip kerja massa seperti prinsip kerja tuas. Neraca Ohaus ada dua jenis yaitu : Neraca ohaus dua lengan dan Neraca ohaus tiga lengan .
2. Neraca pegas
Neraca pegas mempunyai dua baris skala, yaitu skalaN (newton) dan g (gram). Untuk menimbang beban (benda),atur terlebih dahulu skala 0 (nol) dengan cara memutar sekrup pengatur skala. Setelah itu gantungkan benda padapengait neraca. Selanjutnya, baca hasil pengukuran. Kelebihan menimbang beban dengan neraca pegas yaitu dalam sekali menimbang benda dapat diketahui massa dan berat benda sekaligus. 
3. Neraca digital
Neraca digital merupakan alat yang sering ada dalam laboratorium yang digunakan untuk menimbang bahan yang akan digunakan. Neraca digital berfungsi untuk membantu mengukur berat serta cara kalkulasi fecare otomatis harganya dengan harga dasar satuan banyak kurang. Cara kerja neraca digital hanya bisa mengeluarkan label, ada juga yang hanya timbul ditampilkan layar LCDnya . Dan kita mengenal neraca digital sebagai alat ukur untuk satuan berat. Neraca digital memiliki fungsi lebih sebagai alat ukur, diantaranya neraca digital lebih akurat, presisi, akuntable (bisa menyimpan hasil dari setiap penimbangan). Menimbang benda adalah menimbang sesuatu yang tidak memerlukan tempat dan biasanya tidak dipergunakan pada reaksi kimia, seperti menimbang cawan, gelas kimia dan lain-lain. Menimbang zat adalah menimbang zat kimia yang dipergunakan untuk membuat larutan atau akan direaksikan.

Alat Ukur Waktu
1. Arloji
Jam tangan (Arloji) adalah penunjuk waktu yang dipakai di pergelangan tangan manusia. Jam tangan (arloji) memiliki ketelitian 1 sekon.
2. Stopwatch
Stopwatch sering digunakan pada kegiatan penelitian, karena stopwatch lebih teliti dari jam atau arloji. Cara penggunaan stopwatch dimulai dari tekan tombol pengatur jarum ke angka nol. Tekan tombol star untuk memulai menghitung. Tekan tombol stop untuk melihat lamanya waktu. Perhatikan posisi jarum panjang dan jarum pendek. Jarum pendek menunjukkan menit dan jarum panjang menunjukkan sekon. Stopwatch mekanis memiliki ketelitian 0,1 sekon, stopwatch elektronik memiliki ketelitian 0,001 sekon, sedangkan arloji atau jam tangan mempunyai tingkat ketelitian 1 sekon
.
Alat Ukur Suhu
1. Termometer
Alat untuk mengukur suhu disebut termometer. Termometer memanfaatkan sifat termometrik suatu zat, yaitu perubahan sifat-sifat zat karena perubahan suhu zat tersebut. Termometer pertama kali ditemukan oleh Galileo Galilei (1564-1642). Termometer ini disebut termometer udara. Termometer udara terdiri dari sebuah bola kaca yang dilengkapi dengan sebatang pipa kaca panjang. Pipa tersebut dicelupkan ke dalam cairan berwarna. Ketika bola kaca dipanaskan, udara di dalam pipa akan mengembang sehingga sebagian udara keluar dari pipa. Namun, ketika bola didinginkan udara di dalam pipa menyusut sehingga sebagian air naik ke dalam pipa. Termometer udara peka terhadap perubahan suhu sehingga suhu udara saat itu dapat segera diketahui. Meskipun peka terhadap perubahan suhu, namun termometer ini harus dikoreksi setiap terjadi perubahan tekanan udara.

Alat Ukur Kuat Arus Listrik
1. Amperemeter
Amperemeter adalah alat yang digunakan untuk mengukur kuat arus listrik. Umumnya alat ini dipakai oleh teknisi elektronik dalam alat multi tester listrik yang disebut avometer gabungan dari fungsi amperemeter, voltmeter dan ohmmeter.
Amper meter dapat dibuat atas susunan mikroamperemeter dan shunt yang berfungsi untuk deteksi arus pada rangkaian baik arus yang kecil, sedangkan untuk arus yang besar ditambhan dengan hambatan shunt.
Amperemeter bekerja sesuai dengan gaya lorentz gaya magnetis. Arus yang mengalir pada kumparan yang selimuti medan magnet akan menimbulkan gaya lorentz yang dapat menggerakkan jarum amperemeter. Semakin besar arus yang mengalir maka semakin besar pula simpangannya.

Kesalahan – Kesalahan Yang Mungkin Terjadi Dalam Pengukuran
Pengukuran adalah pengamatan terhadap suatu besaran yang dilakukan dengan menggunakan peralatan dalam suatu lokasi dengan beberapa keterbatasan yang tertentu.
Kesalahan dapat digolongkan menjadi :
1.Kesalahan kasar (mistake/ blunders)
2.Keslahan sistematik (systematic error)
Sumber kesalahan :
Surveyor
Alat ukur
1. Kesalahan kasar
Kesalahan ini terjadi karena :
Kurang hati-hati/ gegabah
Kurang pengalaman / kurang perhatian
Kesalahan ini tidak boleh terjadi, apabila diketahui ada kesalahan maka dianjurkan untuk mengulang keseluruhan atau sebagian.
Contoh :
– Salah baca
– Salah mencatat
– Salah dengar
Untuk menghindari kesalahan ini :
– Pengukuran lebih dari satu kali
– Pengukuran dengan model dan teknik tertentu
-  Pengukuran dilakukan dengan 2 orang atau lebih.
2. Kesalahan sistematik
Umumnya kesalahan sistematik disebabkan oleh alat-alat ukur sendiri (panjang pita, pembagian skala, pembagian lingkaran theodolit) atau cara pengukuran yang tidak benar.
Cara menghindari kesalahan :
– Alat perlu dikalibrasi sblm digunakan
– Dgn cara-cara pengukuran tertentu ( pengamatan biasa dan luar biasa dan hasilnya dirata-rata)
– Koreksi pada pengolahan data.
Pada pengukuran jarak langsung kesalahan sistematik yang terjadi :
– Panjang pita ukur yang tdk standar
– Pelurusan yang tdk sempurna
– Pita ukur yang tdk sempurna
– Kemiringan medan lapangan (slope)
– Kelenturan pita ukur
– Variasi temperatur udara

Alat dan Bahan di Laboratorium

Alat - Alat Laboratorium
No.
Nama Alat
Fungsi
1.
Erlenmeyer
Tempat untuk membuat larutan. Dalam membuat larutan erlenmeyer yang selalu digunakan.
2.
Gelas Beaker
Tempat untuk menyimpan dan membuat larutan. Gelas beaker memiliki takaran namun jarang bahkan tidak diperbolehhkan untuk mengukur volume suatu zat cair
3
Corong Gelas
Corong digunakan untuk memasukan atau memindah larutan dari satu tempat ke tempat lain
4
Filler (Karet Pengisap)
Untuk menghisap larutan yang akan dari botol larutan
5
Pipet Tetes
Untuk meneteskan atau mengambil larutan dengan jumlah kecil.
6
Tabung Reaksi
Untuk mereaksikan dua atau lebih zat.
7
Spatula Logam
Untuk mengambil bahan-bahan kimia dalam bentuk padatan, misalnya dalam bentuk kristal.
8
Gelas Arloji
1. Sebagai penutup saat melakukan pemanasan terhadap suatu bahan kimia
2. Untuk menimbang bahan-bahan kimia
3. Untuk mengeringkan suatu bahan dalam desikator.
9
Kertas Saring

Untuk menyaring larutan.
10
Kaki Tiga
Kaki tiga sebagai penyangga pembakar spirtus.
11
Rak Tabung Reaksi
Sebagai tempat tabung reaksi.
12
Penjepit
Untuk menjepit tabung reaksi.
13
Mortal dan Pastle
Menghaluskan zat yang masing bersifat padat/kristal.
14
Evaporating Dish
Digunakan sebagai wadah. Misalnya penguapan larutan dari suatu bahan yang tidak mudah menguap.
15
Pemanas Spiritus
Untuk membakar zat atau memmanaskan larutan.
16
Clay Triangle
Untuk menahan wadah, misalnya krus pada saat pemanasan ataau corong pada waktu penyaringan.
17
Pembersih Tabung
Untuk membersihkan tabung apabila telah dipakai
18
Labu Semprot
Untuk menyemprot
19
Pipa Y
Sebagai pipa penghubung
20
Pipa U
Untuk menghubungkan tabung reaksi dan sebagai media pemindahan pada proses reaksi
21
Labu Destilasi
Untuk destilasi larutan. Pada bagian atas terdapat karet penutup dengan sebuah lubang sebagai tempat termometer.
22
Catu Daya
Sebagai penyearah dari AC ke DC
23
Kawat Kasa
Sebagai alas atau untuk menahan labu atau beaker pada waktu pemanasan menggunakan pemanas spiritus atau pemanas bunsen
24
Pengaduk
Untuk mengaduk larutan
25
Klem
Sebagai penjepit, misalnya:
· Untuk menjepit soklet pada proses ekstraksi
· Menjepit buret dalam proses titrasi
· Untuk menjepit kondensor pada proses destilasi









Bahan - Bahan Laboratorium
No.
Nama Bahan
Rumus Senyawa
1.
Soda Api / Sodium Hidroksida
NaOH

2.
Natrium Klorida
NaCl
3
Potasium Iodide
KI
4
Natrium Sulfat
Na2SO4
5
Urea
CO(NH2)2
6
Glukosa
C6H12O6
7
Sukrosa
C12H22O11
8
Sodium Klorida
NaCl
9
Asam Sulfat (Cuka)
CH3COOH
10
Methanol
CH4O
11
Sodium Tiosulfat

Na2O3S2
12
Kalsium Klorida
CaCl
13
Potassium Klorida
KCl
14
Ethanol
C2H6O
15
Formalin
CH2O
16
Kalium Nitrat
KNO3
17
Barium Klorida
BaCl2