1. Pengertian integrasi politik
Integrasi politik sebagai sebuah proses di mana sekelompok
masyarakat, yang pada awalnya diorganisasikan dalam dua atau lebih negara
bangsa yang mandiri, bersama-sama mengangkat sebuah keseluruhan politik yang
dalam beberapa pengertian dapat digambarkan sebagai sebuah ‘community
2. Makna integrasi nusantara
Integrasi yang dimaksud disini adalah kesatuan dan persatuan
negara. Secara umum, integrasi nasional mencerminkan proses persatuan
orang-orang dari berbagai wilayah yang berbeda, atau memiliki berbagai
perbedaan baik suku, budaya, dan berbagai latar belang ekonomi.
3. Penyebab disintegrasi majapahit
1. Tidak ada pembentukan pimpinan baru (tidak ada
kaderisasi).
2. Gajah Mada sebagai Patih Amangkubumi memegang segala
jabatan yang penting.Ia tidak memberi kesempatan generasi penerus untuk tampil,
sehingga setelah meninggalnya Gajah Mada tidak ada penggantinya yang cakap dan
berpengalaman.
3. Perang saudara melemahkan kekuatan
4. Kelemahan pemerintahan pusat akibat perang saudara mengakibatkan
kemunduran ekonomi Majapahit.
5. Masuk dan tersiarnya agama Islam. Adipati dan daerah
pesisir pantai daerah pedalaman yang beragama Islam merasa tidak terikat oleh
kekuasaari Kerajaan Majapahit, sehingga mereka tidak taat dan setia kepada
penguasa yang beragama Hindu.
4. Pengertian akulturasi dan asimilasi serta sinkritisme
-akulturasi : proses sosial yang timbul akibat suatu
kebudayaan menerima unsur-unsur dari suatu kebudayaan asing tanpa menyebabkan
hilangnya kepribadian kebudayaan itu sendiri. ex: candi
-asimilasi : proses ke arah peleburan kebudayaan
sehinggamasing-masing pihak merasakan adanya kebudayaan baru yang tunggal dan
milik bersama.
-sinkritisme : perpaduan dari beberapa pagam atau aliar
-aliran agama tau kepercayaan
5. Bukti awal perpaduan budaya indonesia dengan india
Pengaruh kebudayaan India dalam kebudayaan Indonesia tampak
pada:
- Seni Bangunan
Akulturasi dalam seni bangunan tampak pada bentuk bangunan
candi.
Contohnya:
- Candi Kidal (di Malang), merupakan
tempat Anusapati di perabukan.
- Candi Jago (di Malang), merupakan
tempat Wisnuwardhana di perabukan.
- Candi Singosari (di Malang) merupakan
tempat Kertanegara diperabukan.
Di atas makam sang raja biasanya didirikan patung raja yang
mirip (merupakan perwujudan) dengan dewa yang dipujanya. Hal ini sebagai
perpaduaan antara fungsi candi di India dan tradisi pemakaman dan pemujaan roh
nenek moyang di Indonesia.Sehingga, bentuk bangunan candi di Indonesia pada
umumnya adalah punden berundak, yaitu bangunan tempat pemujaan roh nenek
moyang.
Contoh ini dapat dilihat pada bangunan candi Borobudur.
6. Wujud akulturasi buddy indonesia hindu dalam seni sastra
Pengaruh India membawa perkembangan seni sastra di
Indonesia.Seni sastra waktu itu ada yang berbentuk prosa dan ada yang berbentuk
tembang (puisi).Berdasarkan isinya, kesusasteraan dapat dikelompokkan menjadi
tiga, yaitu tutur (pitutur kitab keagamaan), kitab hukum, dan wiracarita (kepahlawanan).Bentuk
wiracarita ternyata sangat terkenal di Indonesia, terutama kitab Ramayana dan
Mahabarata.Berkembangnya karya sastra terutama yang bersumber dari Mahabarata
dan Ramayana, melahirkan seni pertunjukan wayang kulit (wayang
purwa).Pertunjukan wayang kulit di Indonesia, khususnya di Jawa sudah begitu
mendarah daging.Isi dan cerita pertunjukan wayang banyak mengandung nilai-nilai
yang bersifat edukatif (pendidikan).Cerita dalam pertunjukan wayang berasal
dari India, tetapi wayangnya asli dari Indonesia.Seni pahat dan ragam luas yang
ada pada wayang disesuaikan dengan seni di Indonesia.Di samping bentuk dan
ragam hias wayang, muncul pula tokoh-tokoh pewayangan yang khas
Indonesia.Misalnya tokoh tokoh punakawan seperti Semar, Gareng, dan Petruk.Tokoh-tokoh
ini tidak ditemukan di India.Perkembangan seni sastra yang sangat cepat
didukung oleh penggunaan huruf pallawa, misalnya dalam karya-karya sastra Jawa
Kuno.Pada prasasti-prasasti yang ditemukan terdapat unsur India dengan unsur
budaya Indonesia.Misalnya, ada prasasti dengan huruf Nagari (India) dan huruf
Bali Kuno (Indonesia).
7. Sistem kalender pada masa hindu buddha
Sistem penanggalan (kalender) Hindu-Budha turut berpengaruh
dalam kebudayaan Indonesia, yaitu digunakannya kalender Saka di Indonesia, juga
ditemukan candrasangkala dalam usaha memperingati suatu peristiwa dengan tahun
atau kalender Saka. Tahun Saka dimulai tahun 78 M. Kalender Saka merupakan
kalender dari India yang digunakan di Indonesia.Penggunaan kalender Saka
ditemukan dalam prasasti Talang Tuo (adalah prasasti yang menjelaskan mengenai
keberadaan Kerajaan Sriwijaya di Sumatra) yang berangka tahun 606 Saka (686
M).Prasasti tersebut menggunakan huruf pallawa dan bahasa melayu kuno.Dua
contoh prasasti tersebut merupakan wujud akulturasi kebudayaan Indonesia dan
Hindu-Budha.
8. Poin pending dari isi kitab negarakertagama
Isi dari kitab Negarakertagama merupakan uraian sejarah dari
Kerajaan Singasari dan Majapahit dan ternyata sesuai dengan prasasti-prasasti
yang ditemukan. Di dalamnya terdapat pula uraian tentang kota Majapahit,
jajahan-jajahan Majapahit, perjalanan Raja Hayam Wuruk si sebagian Jawa Timur
yang dijalin dengan daftar candi-candi yang ada, upacara craddha yang dilakukan
untuk roh Gayatri dan tentang pemerintahan serta keagamaan dalam jaman Hayam
Wuruk. Negarakertagama merupakan karya Prapanca tahun 1365 Masehi.
9. Alasan agama Hindu-Budha
diterima dengan lapang dada oleh bangsa Indonesia:
1. Indonesia belum mengenal agama
sehingga agama Hindu-Budha dianggap baik.
2.Upacara-upacara sakral agama Hindu-Budha mirip dengan
budaya animisme dan dinamisme bangsa Indonesia. contoh: selamatan, kegiatan
nyekar.
3. Sifat dasar bangsa Indonesia yang ramah.
10. Bukti budaya hindu di indonesia
1. Banyak penduduk yang memeluk agama Hindu setelah para
pendatang dari India memperkenalkan agama Hindu.
2. Masyarakat Indonesia dahulu tidak mengenal sistem
kerajaan. Sistem pemerintahan yang ada pada waktu itu adalah pemerintahan desa
yang dipimpin oleh kepala suku. Kedudukan sebagai kepala suku tidak diwariskan
secara turun-temurun. Karena pengaruh agama Hindu, sistem pemerintahan desa
diganti menjadi sistem kerajaan.
3. Adanya hasil kebudayaan khas India seperti bangunan candi,
seni pahatan patung, seni relief, dan seni sastra. Dalam bidang sastra kebudayaan
India memperkenalkan budaya baca tulis dalam huruf Pallawa dan bahasa
Sansekerta.
11. Pendapat ahli mengenai masuknya islam di indonesia
1. Hoesein Djajadiningrat: Islam masuk ke Nusantara melalui
Iran (Persia). Buktinya adalah ejaan dalam tulisan Arab. Barisan diatas,
dibawah, dan baris didepan disebut jabar (Zabar) dan pes (pjes). Istilah itu
berasal dari bahasa Iran, sedangkan menurut bahasa Arab , ejaannya adalah
fathah, kasroh dan dhommah. Begitu pula huruf sin yang tidak bergigi, sedangkan
huruf sin dari bahasa Arab adalah bergigi. Selain itu, pemakaian gelar Syah
yang biasa dipakai di Persia, juga pernah dipergunakan oleh Raja Malaka pada
abad ke 15.
2. Soetijto Wirjosoeparto: Islam masuk ke Nusantara melalui
Gujarat, India. Hal itu dibuktikan dengan salah satu makam raja Islam di
Samudra Pasai, Aceh Utara yang nisannya terbuat dari marmer buatan Gujarat.
3. Snouck Hurgronye dan Moquette dari Belanda: Islam masuk ke
Nusantara melalui Gujarat, India. Teori ini didasarkan pada kenyataan bahwa
berbagai batu nisan diberbagai tempat di Nusantara, termasuk makam Maulana
Malik Ibrahim di Gresik, mempunyai bentuk yang sama dengan batu nisan di Cambay
Gujarat, India.
4. Haji Abdul Malik Karim Amrullah (Hamka): Islam masuk ke
Nusantara melalui Mesir dan Mekkah. Teorinya didasarkan pada sebagian besar
rakyat Indonesia memeluk Islam bermadzhab Syafi’I, seperti yang banyak dianut
oleh penduduk Mesir. Selain itu, gelar yang dipakai oleh raja – raja Samudra
Pasai adalah gelar raja – raja Mesir, yaitu Al Malik.
5. Alwi Shihab: Islam pertama kali masuk ke Nusantara pada
Abad pertama Hijriyah (Abad ke -7) dibawa oleh pedagang – pedagang Sufi –
Muslim Arab yang memasuki Cina lewat Jalur – jalur bagian barat. Kesimpulan itu
didasarkan berita Cina dari Periode Dinasti Tang yang menyatakan adanya
pemukiman Sufi Arab di Cina yang penduduknya di Izinkan oleh penguasa untuk
sepenuhnya menikmati kebebasan beragama. Cina yang dimaksudkan dalam berita itu
adalah gugusan pulau – pulau di Timur jauh, termasuk kepulauan
Indonesia. Jadi, jalur awal penyebaran Islam di Indonesia bukanlah dari jalur
Arab, India dan Persia, melainkan dari Arab langsung.
12.
Penyebaran Islam menurut Tome Pires
Menurut
tome pires berkeyakinan bahwa islam berasal dari benggal (bangladesh sekarang).
Tome pires berpendapat bahwa kebanyakan orang terkemuka di pasai adalah orang
banggali atau keturunan mereka.
13.
Dasar lahirnya teori China
Teori
Cina mengatakan bahwa proses kedatangan Islam ke Indonesia (khususnya di Jawa)
berasal dari para perantau Cina. Orang Cina telah berhubungan dengan masyarakat
Indonesia jauh sebelum Islam dikenal di Indonesia. Pada masa Hindu-Buddha,
etnis Cina atau Tiongkok telah berbaur dengan penduduk Indonesia—terutama
melalui kontak dagang. Bahkan, ajaran Islam telah sampai di Cina pada abad ke-7
M, masa di mana agama ini baru berkembang.
14.
Pendapat para ahli mengenai masuknya Islam di Indonesia
Teori
gujarat adalah teori masuknya Islam ke Indonesia yang pertama kali dikemukakan
oleh Snouck Hurgronje dan J. Pijnapel. Dalam teori ini disebutkan bahwa Islam
di Indonesia sebetulnya berasal dari Gujarat, India dan mulai masuk sejak abad
ke 8 Masehi. Islam masuk ke Indonesia melalui wilayah-wilayah di anak benua
India, seperti Gujarat, Bengali, dan Malabar. Para ahli yang mendukung teori
Gujarat lebih memusatkan perhatiannya pada saat timbulnya kekuasaaan politik
isnlam yaitu danya kerajaan Samudra Pasai.
15.
Dasar teori Persia
Peringatan
10 Muharram atau Asyura atas meninggalnya Hasan dan Husein cucu Nabi Muhammad,
yang sangat di junjung oleh orang Syiah/Islam Iran. Di Sumatra Barat peringatan
tersebut disebut dengan upacara Tabuik/Tabut. Sedangkan di pulau Jawa ditandai
dengan pembuatan bubur Syuro.
- Kesamaan
ajaran Sufi yang dianut Syaikh Siti Jennar dengan sufi dan Iran yaitu
Al-Hallaj.
- Penggunaan
istilah bahasa Iran dalam system mengeja huruf Arab untuk tanda- tanda bunyi
Harakata.
- Ditemukannya
makam Maulana Malik Ibrahim tahun1419 di Gresik.
- Adanya
perkampungan Leren/Leran di Giri daerah Gresik. Leren dalah nama salah satu
pendukung teori ini yaitu Umar Amir Husen dan P.A. Hussein Jayadininingrat
16.
Mengapa Samudra Pasai diserambi Mekkah?
Kehidupan
Sosial Masyarakat kerajaan Samudera Pasai diatur berdasarkan ajaran Islam atau hukum Islam. Dalam
Pelaksanaanya terdapat banyak persamaan dengan kehidupan Sosial Masyarakat arab. Hal itu disebabkan oleh pengaruh dari para
pedagang Islam dari Persia, Arab, dan India yang sejak abad ke 7 dan abad ke 8 telah singgah di Samudra Pasai. Karena kehidupan sosial kerajaan Samudra Pasai mempunyai
banyak persamaan dengan kehidupan sosial masyarakat Arab, Sehingga daerah itu mendapat julukan Serambi Mekah.
17.
Tokoh yang menyebarkan Islam di Kalimantan
Syekh
Muhammad Arsyad Al-Banjari dan Syekh Muhammad Nafis.
18.
Sebab Malaka menjadi pusat pertumbuhan Islam
Para
pedagang Arab dan Gujarat yang singgah di Selat Malaka menyiarkan agama Islam.
19.
Bukti masuknya Islam di Aceh
Hampir
semua ahli sejarah menyatakan bahwa dearah Indonesia yang mula-mula di masuki
Islam ialah daerah Aceh. Berdasarkan kesimpulan seminar tentang masuknya Islam
ke Indonesia yang berlangsung di Medan pada tanggal 17 – 20 Maret 1963, yaitu:
Islam untuk pertama kalinya telah masuk ke Indonesia pada abad ke-7 M, dan
langsung dari Arab. Daerah yang pertama kali didatangi oleh Islam adalah
pesisir Sumatera, adapun kerajaan Islam yang pertama adalah di Pasai. Dalam
proses pengislaman selanjutnya, orang-orang Islam Indonesia ikut aktif
mengambil peranan dan proses penyiaran Islam dilakukan secara damai. Keterangan
Islam di Aceh, ikut mencerdaskan rakyat dan membawa peradaban yang tinggi dalam
membentuk kepribadian bangsa Indonesia.
Masuknya
Islam ke Aceh ada yang mengatakan dari India, dari Persia, atau dari Arab. Dan
jalur yang digunakan adalah:
- Perdagangan,
yang mempergunakan sarana pelayaran.
- Dakwah,
yang dilakukan oleh mubaligh yang berdatangan bersama para pedagang, para
mubaligh itu bisa dikatakan sebagai sufi pengembara.
- Perkawinan,
yaitu perkawinan antara pedagang muslim, mubaligh dengan anak bangsawan
Indonesia, yang menyebabkan terbentuknya inti sosial yaitu keluarga muslim dan
masyarakat muslim.
- Pendidikan.
Pusat-pusat perekonomian itu berkembang menjadi pusat pendidikan dan penyebaran
Islam.
- Kesenian.
Jalur yang banyak sekali dipakai untuk penyebaran Islam terutama di Jawa adalah
seni.
Ada
dua faktor penting yang menyebabkan masyarakat Islam mudah berkembang di Aceh,
yaitu:
- Letaknya
sangat strategis dalam hubungannya dengan jalur Timur Tengah dan Tiongkok.
- Pengaruh
Hindu – Budha dari Kerajaan Sriwijaya di Palembang tidak begitu berakar kuat
dikalangan rakyat Aceh, karena jarak antara Palembang dan Aceh cukup jauh.
20.
Bentuk silang budaya islam di Indonesia
Indonesia
secara tepat digambarkan Bung Karno sebagai “taman sari dunia”.Sebagai “negara
kepulauan” terbesar di dunia, yang membujur di titik strategis persilangan
antarbenua dan antarsamudera, dengan daya tarik kekayaan sumberdaya yang
berlimpah, Indonesia sejak lama menjadi titik-temu penjelajahan bahari yang
membawa berbagai arus peradaban.
Menurut
Denys Lombard (1996: I, 1), “Sungguh tak ada satu pun tempat di dunia
ini—kecuali mungkin Asia Tengah—yang, seperti Nusantara, menjadi tempat
kehadiran hampir semua kebudayaan besar dunia, berdampingan atau lebur menjadi
satu.” Dia melukiskan adanya beberapa ‘nebula sosial-budaya’ yang secara kuat
mempengaruhi peradaban Nusantara (secara khusus Jawa): Indianisasi, jaringan
Asia (Islam dan China), serta arus pembaratan.
Pengaruh
Indianisasi (Hindu-Budha) mulai dirasakan pada abad ke-5, bersama kemunculan
dua kerajaan yang terkenal, Kerajaan Mulawarman di Kalimantan Timur dan
Kerajaan Tarumanegara di Jawa Barat sebagai pengikut setia Wisnu, yang kemudian
berkembang secara luas dan dalam hingga seribu tahun kemudian (abad ke-15),
terutama di Sumatra, Jawa dan Bali. Struktur konsentris kosmologi India
berpengaruh pada mentalitas orang-orang di wilayah tersebut, terlebih di Jawa
dan Bali, seperti tampak pada cara berfikir dan sistem tata susila, juga dalam
upacara-upacara dan ungkapan seni.
Pengaruh
Islamisasi mulai dirasakan secara kuat pada abad ke-13, dengan kemunculan
kerajaan-kerajaan Islam awal seperti Kerajaan Samudera-Pasai di sekitar Aceh.
Dari ujung Barat Nusantara, pengaruh Islam secara cepat meluas ke bagian Timur
meresapi wilayah-wilayah yang sebelumnya dipengaruhi Hindu-Budha, yang
akselarasinya dipercepat justru oleh penetrasi kekuatan-kekuatan Eropa di
Nusantara sejak abad ke-16. Kehadiran Islam membawa perubahan penting dalam
pandangan dunia (world view) dan etos masyarakat Nusantara, terutama, pada
mulanya, bagi masyarakat wilayah pesisir. Islam meratakan jalan bagi modernitas
dengan memunculkan masyarakat perkotaan dengan konsepsi ‘kesetaraan’ dalam
hubungan antarmanusia, konsepsi ‘pribadi’ (nafs, personne) yang mengarah pada
pertanggungjawaban individu, serta konsepsi waktu (sejarah) yang ‘linear’,
menggantikan konsepsi sejarah yang melingkar (Lombard, 1996: II, 149-242).
Pengaruh
China hampir bersamaan dan saling meresapi (osmosis) dengan pengaruh Islam,
yang mulai dirasakan setidaknya sejak abad ke-14 (zaman Dinasti Ming di China),
ketika imigran-imigran baru dari Fujian dan Guangdong tiba di Nusantara, dan
segera membaur ke dalam struktur sosial-budaya yang ada tanpa hambatan berarti
(Coppel, 1983). Kehadiran anasir China berperan penting dalam memperkenalkan
dan mengembangkan teknik produksi berbagai komoditi (gula, arak dan lain-lain),
pemanfaatan laut untuk perikanan, pembudidayaan tiram dan udang, dan pembuatan
garam, pengadopsian teknik serta perlengkapan perdagangan, gaya hidup (arsitektur, perhiasan, hiburan, tontonan, beladiri, dan romannya), peran
sosial-budaya klenteng serta keterlibatan ulama keturunan China dalam proses
Islamisasi (Lombard, 1996: II, 243-337).
Pengaruh
pembaratan diperkenalkan oleh kehadiran Portugis pada abad ke-16, disusul oleh
Belanda dan Inggris.Tetapi aktor utamanya tak pelak lagi adalah Belanda. Sejak
kedatangan armada pertama Belanda di bawah pimpinan Cornelis de Houtman pada
1596, yang disusul oleh operasi ’Serikat Perseroan Hindia Belanda’ (VOC) sejak
1602, secara berangsur proses pembaratan mulai dirasakan. Dengan jatuhnya VOC
pada tahun 1799, hegemoni atas Hindia
diserahkan dari ‘perusahaan-swasta-kolonial’ kepada imperium negara-kolonial.
Negara kolonial Belanda mulai menancapkan pengaruhnya setelah kekuasaan sementara
Inggris selama perang Napoleon (1811-1816).
Sejak
itu, sebagian besar kepulauan Nusantara secara berangsur dan berbeda-beda
diintegrasikan ke dalam satu wilayah kekuasaan kolonial, yang
mentransformasikan pusat-pusat kekuasaan yang terpencar ke dalam suatu negara
kesatuan kolonial. Intensifikasi proses
pembaratan terjadi selama masa rezim ‘Liberal’ pada paruh kedua abad ke-19 yang
dilanjutkan oleh rezim ‘Politik Etis’ pada awal ke-20 (Latif, 2005).
Pengaruh
pembaratan membawa mentalitas modern yang telah dibuka oleh pengaruh Islam
menuju perkembangan yang lebih luas dan dalam. Pada bidang sosial-ekonomi,
pengaruh Barat memunculkan sistem perkebunan, perusahaan dan perbankan modern,
pemakaian besi, perkembangan angkutan, khususnya kereta api, dan pengobatan
modern. Pada bidang sosial-politik, pengaruhnya dirasakan pada modernisasi
tata-kelola negara dan masyarakat, klub sosial, organisasi, dan bahasa politik
modern. Pada bidang sosial-budaya, pengaruhnya tampak pada kehadiran lembaga
pendidikan dan penelitian modern, perkembangan tulisan latin, percetakan dan
pers, dan gaya hidup (Lombard, 1996: I).
Sedemikian
ramainya penetrasi global silih berganti, sehingga Nusantara sebagai tempat
persilangan jalan (carrefour) tidak pernah sempat berkembang tanpa gangguan dan
pengaruh dari luar.Akan tetapi, seperti dikatakan oleh Denys Lombard (1996),
situasi demikian tidak perlu dipandang sebagai kerugian.Posisi sebuah negeri
pada persilangan jalan, pada titik pertemuan berbagai dunia dan kebudayaan,
jika dikelola secara baik, mungkin dalam evolusi sejarahnya bisa membawa
keuntungan, kalau bukan syarat untuk terjadinya peradaban agung.
21.
Tokoh yang membawa islam di Lombok
Sunan
Prapen
22.
Peranan ternate dalam perdagangan
Tanah
di Kepulauan maluku itu subur dan diliputi hutan rimba yang banyak memberikan
hasil diantaranya cengkeh dan di kepulauan Banda banyak menghasilkan pala.Pada
abad ke 12 M permintaan rempah-rempah meningkat, sehingga cengkeh merupakan
komoditi yang penting.Pesatnya perkembangan perdagangan keluar dari maluku
mengakibatkan terbentuknya persekutuan.Selain itu mata pencaharian perikanan
turut mendukung perekonomian masyarakat.Kedatangan bangsa portugis di kepulauan
Maluku bertujuan untuk menjalin perdagangan dan mendapatkan
rempah-rempah.Bangsa Portugis juga ingin mengembangkan agama katholik.Dalam
1534 M, agama Katholik telah mempunyai pijakan yang kuat di Halmahera, Ternate,
dan Ambon, berkat kegiatan Fransiskus Xaverius.
23. Isi kitab Bustamil
Salatin
Pada masa tersebut, kitab
inilah paling lengkap menceritakan kisah raja-raja Melayu secara universal,
khususnya kerajaan Aceh Darussalam, termasuk merekam jejak perjalanan istana
kerajaan Aceh dan struktural kenegaraan, yang dikarang oleh seorang ulama
berasal dari negeri anak benua, Hindustan (India) bernama Syeikh Nuruddin
Muhammad ibnu ‘Ali ibnu Hasanji ibn Muhammad Hamid ar-Raniri.
Berdasarkan rekaman sejarah,
kitab Bustan as-Salatin menjadi perintis perdana yang mengupas tentang
historikal kerajaan yang bersifat teologis sekaligus historis. Disebut teologis
sebab mengurai keesaan Tuhan dan segala wujud tentang penciptaan alam semesta
dan kelanjutan proses tersebut, sekaligus disebut historis karna merangkup
perjalanan raja-raja Aceh. Menurut Teuku Iskandar dalam bukunya, karya Nuruddin
ar-Raniry mengikuti jejak kitab karya ulama sebelumnya Bukhari al-Jauhari
berjudul Taj as-Salatin, jika ditinjau dari beberapa sisi ada persamaan, namun
juga terdapat banyak perbedaannya, sebab kitab Taj as-Salatin disusun lebih
berat pada titik religious cultures yang ditujukan kepada raja-raja Iran
(Parsi), yaitu tidak lain merupakan ilustrasi untuk konsepsi etika dalam
membentuk harmoni peradaban manusia dan alam ini.
24. Kebijakan Sultan Iskandar Muda dalam Menegakkan
Hukum dan Adat
Karena
rakyat Aceh terdiri dan beberapa kaum dan sukee, maka Sultan Iskandar Muda mengangkat dan menetapkan
pimpinan adat pada masing-masing kelompok sukee yang ada. Selain untuk
menyatukan mereka pengangkatan pimpinan adat ini juga dimaksudkan untuk
mempermudah penerapan berbagai program pemerintahannya.Untuk menjamin
langgengnya kerajaan Aceh di bawah panji-panji persatuan, kedamaian dan
kemakmuran Sultan Iskandar Muda kemudian menyusun tata negara atas empat
bagian. (Ismuha: 1988, 155)
1. Segala persoalan yang
menyangkut tentang adat maka kebijaksanaannya diserahkan kepada sultan,
penasehat dan orang-orang besarnya.
2. Segala urusan hukum
diserahkan kepada para ulama yang pada masa Syekh Nuruddin Ar-Raniry diangkat
sebagai qadhi malikuladil.
3. Urusan qanun, majelis
adab, sopan santun dan tertib dalarn pergaulan hidup bermasyarakat, termasuk
mengenai berbagai upacara adat diserahkan kepada kebijaksanaanMaharani (Putroe Phang).
4.
Sedangkan urusan reusam (pertahanan dan keamanan) berada dalam kekuasaan Panglima Kaum atau Bentara pada
masing-masing daerah.
Segala kebijakan mengenai
adat, hukum, qanun dan reusam itu kemudian tertuang dalam sebuah hadih maja yang
hingga saat ini masih dikenal dalam masyarakat Aceh yang berbunyi :
Adat bak
poteu meureuhum,hukom bak syiah kuala Meujeuleueih kanun bak putroe phang, reusam bak
bentara (laksamana).
25. Dampak perjanjian giyanti
dan salatiga
Giyanti: terpecah belahnya
kerajaan mataram, tidak laginya berkuasanya kratonsalatiga:mempersatukan
kembali kerajaan mataram.
26. Dampak politik divide at
impera
Devide et impera merupakan
bentuk politik yang digunakan untuk menjahjah indonesia. politik devide et
impera itu adalah politik mengadu domba. dahulu indonesia banyak berdiri
kerajaan kerajaan. karena kerajaan itu sangat kuat dan susah untuk di hancur
kan, maka belanda menggunakan politik devide et imperanya utk mengadu domba
antara kerajaan 1 dengan kerajaan yg lainnya. setelah kedua kerajaan saling
menghancurkan, di situlah belanda datang untuk menyerang kembali kedua kerajaan
tersebut di saat sedang sekarat. jadi dampaknya adalah, rakyat pada masa itu di
buat voc menjadi saling berperang.
28. Tujuan banten menyerang
palembang
Pada tahun 1596 M Kanjeng
Ratu Banten memimpin pasukan Kerajaan Banten untuk menyerang
Palembang.Tujuannya untuk menduduki bandar-bandar dagang yang terletak di tepi
Selat Malaka agar bisa dijadikan tempat untuk mengumpulkan lada dan hasil bumi
lainnya dari Sumatera. Palembang akan dikuasainya, tetapi tidak berhasil, malah
Kanjeng Ratu Banten tertembak dan akhirnya wafat. Tahta kerajaan kemudian
berpindah kepada putranya yang baru berumur lima bulan yang bernama
Abu'Mufakir.
30. Keadaan politik di
kerajaan Maluku
Di
kepulauan maluku terdapat kerajaan kecil, diantaranya kerajaan ternate sebagai
pemimpin Uli Lima yaitu persekutuan lima bersaudara. Uli Siwa yang berarti
persekutuan sembilan bersaudara.Ketika bangsa portugis masuk, portugis langsung
memihak dan membantu ternate, hal ini dikarenakan portugis mengira ternate
lebih kuat.Begitu pula bangsa spanyol memihak tidore akhirnya terjadilah
peperangan antara dua bangsa kulit, untuk menyelesaikan, Paus turun tangan dan
menciptakan perjanjian saragosa.Dalam perjanjian tersebut bangsa spanyol harus
meninggalkan maluku dan pindah ke Filipina, sedangkan Portugis tetap berada di
maluku.
- Sultan
Hairun
Untuk
dapat memperkuat kedudukannya, portugis mendirikan sebuah benteng yang di beri
nama Benteng Santo Paulo. Namun tindakan portugis semakin lama di benci oleh
rakyat dan para penjabat kerajaan ternate.Oleh karena itu sultan hairun secara
terang-terangan menentang politik monopoli dari bangsa portugis.
- Sultan
Baabullah
Sultan
baabullah (Putra Sultan Hairun) bangkit menentang portugis.Tahun 1575 M
Portugis dapat dikalahkan dan meninggalkan benteng.
31. Bentuk Integrasi Kerajaan
Singosari dan Majapahit di Nusantara
Singosari dan Majapahit
merupakan dua kerajaan yang terletak di pulau Jawa yang mempunyai cita-cita
untuk mempersatukan Nusantara.
Kertanegara seorang Raja
Singosari (1268-1292) yang mencetuskan ide untuk mempersatukan Nusantara
sebagai satu kesatuan geo-politik.
Sehubungan dengan gagasan
persatuan Nusantara, Kertanegara melaksanakan kebijakan-kebijakan politik
antara lain sebagai berikut.
1) Melaksanakan Ekspedisi
Pamalayu (1275 dan 1286 M),
2) Menggalang persaudaraan
dengan Kerajaan Campa, dan
3) Menguasai Bali (1284 M),
Jawa Barat (1298 M), serta Pahang dan Tanjung Pura
32. Teori masuknya islam
-Teori Gujarat
Sarjana-sarjana barat mengatakan bahwa islam masuk ke
kepulauan indonesia berasal dari gujarat sekitar abad ke-13 M atau abad ke-7 H.
Pendapat ini mengasumsikan karena Gujarat terletak di India bagian barat,
berdekatan dengan Laut Arab. Letaknya sangat strategis, berada di jalur
perdagangan amtara timur dan barat.
-Teori Persia (Iran)
Hoesein Djajadiningrat mengatakan bahwa islam masuk
ke indonesia dari persia karna kesamaan budaya dan tradisi yang berkembang
antara masyarakat Parsi dan Indonesia. Tradisi tersebut seperti, merayakan 10
Muharram atau Asyuro sebagai hari suci kaum Syiah
-Teori Arab
Buya Hamka mengatakan bahwa islam berasal dari Arab
atau Mesir. Proses ini berlangsung sekitar abad pertama hijriah atau abad ke-7
M.
Menurut Antony H. Johns, proses islamisasi dilakukan
oleh para musafir yang datang ke indonesia. Kaum ini biasanya mengembara dari
satu tempat ke tempat lainnya dengan motivasi hanya untuk penyebaran islam
-Teori Cina
Dihimpun dari sumber-sumber Cina
oleh W. P Groeneveldt, telah menunjukkan adanya jaringan-jaringan perdagangan
antara kerajaan-kerajaan di indonesia dengan berbagai negeri terutama Cina.
Dari literatur Arab, banyak sumber berita tentang
perjalanan mereka ke Asia Tenggara.
Dari sumber literatur Cina, Cheng Hoo mencatat
terdapat kerajaan yang bercorak islam atau kesultanan.
33. Runtuhnya Kerajaan Malaka
dan Berkembangnya Kerajaan Aceh Darussala
Kesultanan Aceh mengalami
masa puncak kejayaan dan berpengaruh besar pada masakepemimpinan Sultan Iskandar
Muda (1607 - 1636) atau Sultan Meukuta Alam.Pada masakepemimpinannya, Aceh
menaklukkan Pahang yang merupakan sumber timah utama. Padatahun 1429,
kesultanan Aceh melakukan penyerangan terhadap Portugis di Melaka denganarmada
yang terdiri dari 500 buah kapal perang dan 60.000 tentara laut. Serangan ini
dalamupaya memperluas dominasi Aceh atas Selat Malaka dan Semenanjung
Melayu.Sayangnyaekspedisi ini gagal.Kedudukan Portugis di Malaka terus –
menerus mengalami ancaman danserangan, meskipun keruntuhan Malaka sebagai pusat
perdagangan di Asia Tenggara baruterjadi sekitar tahun 1641 oleh VOC
Belanda.Perluasan kekuasaan politik VOC sampaiBelanda pada decade abad ke 20
tetap menjadi ancaman bagi Kesultanan Aceh.
34. Pola
Penyebaran Islam Di Indonesia
1. Perdagangan
Jalur ini dimungkinkan karena
orang-orang melayu telah lama menjalin kontak dagang dengan orang Arab.Apalagi
setelah berdirinya kerajaan Islam seperti kerajaan Islam Malaka dan kerajaan
Samudra Pasai di Aceh, maka makin ramailah para ulama dan pedagang Arab datang
ke Nusantara (Indonesia).Disamping mencari keuntungan duniawi juga mereka
mencari keuntungan rohani yaitu dengan menyiarkan Islam.Artinya mereka
berdagang sambil menyiarkan agama Islam.
2. Pendidikan
Pesantren merupakan salah satu
lembaga pendidikan yang paling strategis dalam pengembangan Islam di
Indonesia.Para da’i dan muballig yang menyebarkan Islam diseluruh pelosok
Nusantara adalah keluaran pesantren tersebut.Datuk Ribandang yang mengislamkan
kerajaan Gowa-Tallo dan Kalimantan Timur adalah keluaran pesantren Sunan
Giri.Santri-santri Sunan Giri menyebar ke pulau-pulau seperti Bawean, Kangean,
Madura, Haruku, Ternate, hingga ke Nusa Tenggara.Dan sampai sekarang pesantren
terbukti sangat strategis dalam memerankan kendali penyebaran Islam di seluruh
Indonesia.
3. Pernikahan
Perkawinan Dari sudut
ekonomi, para pedangagang muslim memiliki status ekonomi yang lebih baik,
sehingga para putri bangsawan tertarik untuk menjadi istri saudagar-saudagar
itu dan sebelum nikah mereka di Islamkan dahulu.
Ada pedagang yang berasal
dari luar seperti Gujarat, Persia dan Arab yang sudah lama menetap, kedudukan
sosial ekonominya lebih baik lalu kemudian berinteraksi dengan penduduk
setempat dan akhirnya menikah dengan gadis-gadis setempat. Sehingga dengan
sendirinya, gadis-gadis tersebut masuk agama islam. Banyak contoh dari jalan
ini dan sampai bisa mempengaruhi jika yang dikawini adalah anak saudagar atau
anak adipati.
4. Kesenian
Penyebaran Islam di Indonesia
juga menggunakan media-media kebudayaan, sebagaimana yang dilakukan oleh para
wali sanga di pulau jawa.Misalnya Sunan Kali Jaga dengan pengembangan kesenian
wayang.Ia mengembangkan wayang kulit, mengisi wayang yang bertema Hindu dengan
ajaran Islam. Sunan Muria dengan pengembangan gamelannya.Kedua kesenian
tersebut masih digunakan dan digemari masyarakat Indonesia khususnya jawa
sampai sekarang.Sedang Sunan Giri menciptakan banyak sekali mainan anak-anak,
seperti jalungan, jamuran, ilir-ilir dan cublak suweng dan lain-lain.
Penyebaran islam di Indonesia
juga melibatkan seni budaya. Misalnya seni bangunan pada mesiji, seni pahat,
seni musik, tari dan seni sastra.Dalam seni bangunan masjid, banyak ukir-ukiran
masih menunjukkan motif budaya Hindu Budha.Kita bisa menyaksikan di mesjid Agung
Kesepuhan Cirebon, Mesjid Demak, Mesjid Menara Kudus. Dalam seni budaya kita
bisa lihat atau jumpai dalam perayaan Grebek agung di keraton Surakarta serta
Jogjakarta dan cirebon. Juga dalam seni wayang dalam setiap pertunjukkannya
juga diselipkan nilai-nilai islami dan pahamnya agar mudah diresapi oleh
masyarakat pada saat itu
5. Tasawuf
Para pengajar tasawuf atau
sufi adalah guru-guru pengembara dengan suka rela mereka manghayati, mereka
juga seringkali berhubungan dengan perdagangan, mengajarkan apa yang telah
bercampur dengan ajaran yang dikenal luas masyarakat Indonesia. Mereka mahir
dalam hal megic dan memiliki kekuatan menyembuhkan.Di antara mereka juga ada
yang menikahi gadis-gadis para bangsawan setempat.
Dengan tasawuf bentuk islam yang diajarkan kepada
para penduduk pribumi mempunyai persamaan dengan alam pikiran mereka yang
sebelumnya memeluk agama Hindu. Sehingga ajaran islam dengan mudah dapat
diterima mereka. Di antara para sufi memberikan ajaran yang mengandung pesamaan
dengan alam pikiran masyarakat Indonesia.
35. Contoh bentuk akulturasi Islam di
Nusantara
- Seni bangunan
Masjid dan menara
Makam
- Seni ukir
Ukiran di mimbar
masjid
- Aksara dan seni sastra
Naskah hikayat
Babad, mirip dengan hikayat
Syair
Suluk, berupa kitab berisi tasawufnya
- Kesenian
Permainan debus
Seudati
Wayang
- Kalender
Umar menetapkan 1 H bertepatan 14 September 622 M