1. Sesampainya di Madinah, Nabi langsung membangun masjid.
Masjid ini berfungsi sebagai pusat peribadatan dan pemerintahan.
2. Langkah pertama yang dilakukan Nabi Muhammad saw. di
Madinah adalah mempersatukan suku Aus dan Khazraj serta mempersaudarakan orang Anśar
(Madinah) dan Muhajirin (Mekah). Setelah itu, Nabi Muhammad saw. Pun membuat
perjanjian damai dengan orang-orang Yahudi dan suku-suku yang berada di sekitar
Madinah. Berkembangnya dakwah Nabi Muhammad saw. Di Madinah menimbulkan
kekhawatiran orang-orang Quraisy. Karena itu, terjadilah Perang Badar.
Peperangan ini terjadi pada 8 Ramadan tahun ke-2 Hijrah. Dengan perlengkapan
yang sederhana Nabi dengan 305 orang pasukannya berangkat ke luar Madinah.
Kira-kira 120 km dari Madinah, tepatnya di Badar pasukan Nabi bertemu dengan
pasukan Quraisy berjumlah antara 900 – 1.000 orang. Dalam peperangan ini, Nabi
dan kaum muslimin berhasil memperoleh kemenangan. Kekalahan dalam perang Badar
semakin menimbulkan kebencian Quraisy kepada kaum Muslimin. Karena itu, mereka
bersumpah akan menuntut balas kekalahan
tersebut. Maka, pada tahun ke-3 Hijrah mereka berangkat ke Madinah dengan
membawa 3.000 pasukan berunta, 200 pasukan berkuda, dan 700 orang di antara
mereka memakai baju besi. Pasukan ini dipimpin oleh Khalid bin Walid.
Kedatangan pasukan Quraisy ini disambut Nabi Muhammad saw. dengan sekitar 1.000
pasukan.
3. Pada tahun ke-5 Hijrah, terjadilah Perang Ahzab/Khandaq.
Bani Nadir yang menetap di Khaibar berkomplot dengan musyrikin Quraisy untuk
menyerang Madinah. Pasukan gabungan mereka berkekuatan 24.000 pasukan.
4. Meskipun Mekah telah ditaklukan, tetapi Bani Saqif di Taif
dan Bani Hawazin di antara Mekah dan °aif tidak mau tunduk. Bahkan, mereka
menyerang Mekah dan menuntut bela atas perusakan berhala-berhala. Dengan
kekuatan 12.000 pasukan, Nabi menyambut kedatangan pasukan Bani ¢aqif dan Bani Hawazin.
Perang ini dikenal dengan Perang Hunain.
5. Perang Tabuk merupakan perang terakhir yang diikuti Nabi
Muhammad saw.. Perang ini melawan Raja Gasan yang telah membunuh secara sadis
utusan yang membawa surat Nabi Muhammad saw. Peperangan ini terjadi di Mu’tah
dan Nabi Muhammad saw. datang dengan membawa 3.000 pasukan. Orang-orang Mekah
telah membatalkan secara sepihak Perjanjian Hudaibiyah. Oleh karena itu, Nabi
Muhammad saw. segera berangkat ke Mekah dengan 10.000 orang tentara. Tanpa
kesulitan, Nabi dan pasukannya memasuki Mekah dan berhala-berhala di seluruh sudut
negeri dihancurkan. Setelah itu Nabi berkhutbah memberikan pengampunan bagi
orang-orang Quraisy. Peristiwa ini dikenal dengan Fathu Makkah (penaklukan
Mekah).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar