Minggu, 10 Juni 2018

Rangkuman Sejarah Indonesia

1. Pengertian integrasi politik 

Integrasi politik sebagai sebuah proses di mana sekelompok masyarakat, yang pada awalnya diorganisasikan dalam dua atau lebih negara bangsa yang mandiri, bersama-sama mengangkat sebuah keseluruhan politik yang dalam beberapa pengertian dapat digambarkan sebagai sebuah ‘community

2. Makna integrasi nusantara

Integrasi yang dimaksud disini adalah kesatuan dan persatuan negara. Secara umum, integrasi nasional mencerminkan proses persatuan orang-orang dari berbagai wilayah yang berbeda, atau memiliki berbagai perbedaan baik suku, budaya, dan berbagai latar belang ekonomi.

3. Penyebab disintegrasi majapahit

1. Tidak ada pembentukan pimpinan baru (tidak ada kaderisasi).

2. Gajah Mada sebagai Patih Amangkubumi memegang segala jabatan yang penting.Ia tidak memberi kesempatan generasi penerus untuk tampil, sehingga setelah meninggalnya Gajah Mada tidak ada penggantinya yang cakap dan berpengalaman.

3. Perang saudara melemahkan kekuatan

4. Kelemahan pemerintahan pusat akibat perang saudara mengakibatkan kemunduran ekonomi Majapahit.

5. Masuk dan tersiarnya agama Islam. Adipati dan daerah pesisir pantai daerah pedalaman yang beragama Islam merasa tidak terikat oleh kekuasaari Kerajaan Majapahit, sehingga mereka tidak taat dan setia kepada penguasa yang beragama Hindu.

4. Pengertian akulturasi dan asimilasi serta sinkritisme

-akulturasi : proses sosial yang timbul akibat suatu kebudayaan menerima unsur-unsur dari suatu kebudayaan asing tanpa menyebabkan hilangnya kepribadian kebudayaan itu sendiri. ex: candi

-asimilasi : proses ke arah peleburan kebudayaan sehinggamasing-masing pihak merasakan adanya kebudayaan baru yang tunggal dan milik bersama.

-sinkritisme : perpaduan dari beberapa pagam atau aliar -aliran agama tau kepercayaan

5. Bukti awal perpaduan budaya indonesia dengan india

Pengaruh kebudayaan India dalam kebudayaan Indonesia tampak pada:

- Seni Bangunan

Akulturasi dalam seni bangunan tampak pada bentuk bangunan candi.

Contohnya:

- Candi Kidal (di Malang), merupakan tempat Anusapati di perabukan.

- Candi Jago (di Malang), merupakan tempat Wisnuwardhana di perabukan.

- Candi Singosari (di Malang) merupakan tempat Kertanegara diperabukan.

Di atas makam sang raja biasanya didirikan patung raja yang mirip (merupakan perwujudan) dengan dewa yang dipujanya. Hal ini sebagai perpaduaan antara fungsi candi di India dan tradisi pemakaman dan pemujaan roh nenek moyang di Indonesia.Sehingga, bentuk bangunan candi di Indonesia pada umumnya adalah punden berundak, yaitu bangunan tempat pemujaan roh nenek moyang.

Contoh ini dapat dilihat pada bangunan candi Borobudur.

6. Wujud akulturasi buddy indonesia hindu dalam seni sastra

Pengaruh India membawa perkembangan seni sastra di Indonesia.Seni sastra waktu itu ada yang berbentuk prosa dan ada yang berbentuk tembang (puisi).Berdasarkan isinya, kesusasteraan dapat dikelompokkan menjadi tiga, yaitu tutur (pitutur kitab keagamaan), kitab hukum, dan wiracarita (kepahlawanan).Bentuk wiracarita ternyata sangat terkenal di Indonesia, terutama kitab Ramayana dan Mahabarata.Berkembangnya karya sastra terutama yang bersumber dari Mahabarata dan Ramayana, melahirkan seni pertunjukan wayang kulit (wayang purwa).Pertunjukan wayang kulit di Indonesia, khususnya di Jawa sudah begitu mendarah daging.Isi dan cerita pertunjukan wayang banyak mengandung nilai-nilai yang bersifat edukatif (pendidikan).Cerita dalam pertunjukan wayang berasal dari India, tetapi wayangnya asli dari Indonesia.Seni pahat dan ragam luas yang ada pada wayang disesuaikan dengan seni di Indonesia.Di samping bentuk dan ragam hias wayang, muncul pula tokoh-tokoh pewayangan yang khas Indonesia.Misalnya tokoh tokoh punakawan seperti Semar, Gareng, dan Petruk.Tokoh-tokoh ini tidak ditemukan di India.Perkembangan seni sastra yang sangat cepat didukung oleh penggunaan huruf pallawa, misalnya dalam karya-karya sastra Jawa Kuno.Pada prasasti-prasasti yang ditemukan terdapat unsur India dengan unsur budaya Indonesia.Misalnya, ada prasasti dengan huruf Nagari (India) dan huruf Bali Kuno (Indonesia).

7. Sistem kalender pada masa hindu buddha 

Sistem penanggalan (kalender) Hindu-Budha turut berpengaruh dalam kebudayaan Indonesia, yaitu digunakannya kalender Saka di Indonesia, juga ditemukan candrasangkala dalam usaha memperingati suatu peristiwa dengan tahun atau kalender Saka. Tahun Saka dimulai tahun 78 M. Kalender Saka merupakan kalender dari India yang digunakan di Indonesia.Penggunaan kalender Saka ditemukan dalam prasasti Talang Tuo (adalah prasasti yang menjelaskan mengenai keberadaan Kerajaan Sriwijaya di Sumatra) yang berangka tahun 606 Saka (686 M).Prasasti tersebut menggunakan huruf pallawa dan bahasa melayu kuno.Dua contoh prasasti tersebut merupakan wujud akulturasi kebudayaan Indonesia dan Hindu-Budha.

8. Poin pending dari isi kitab negarakertagama

Isi dari kitab Negarakertagama merupakan uraian sejarah dari Kerajaan Singasari dan Majapahit dan ternyata sesuai dengan prasasti-prasasti yang ditemukan. Di dalamnya terdapat pula uraian tentang kota Majapahit, jajahan-jajahan Majapahit, perjalanan Raja Hayam Wuruk si sebagian Jawa Timur yang dijalin dengan daftar candi-candi yang ada, upacara craddha yang dilakukan untuk roh Gayatri dan tentang pemerintahan serta keagamaan dalam jaman Hayam Wuruk. Negarakertagama merupakan karya Prapanca tahun 1365 Masehi.

9. Alasan agama Hindu-Budha diterima dengan lapang dada oleh bangsa Indonesia:

1. Indonesia belum mengenal agama sehingga agama Hindu-Budha dianggap baik.

2.Upacara-upacara sakral agama Hindu-Budha mirip dengan budaya animisme dan dinamisme bangsa Indonesia. contoh: selamatan, kegiatan nyekar.

3. Sifat dasar bangsa Indonesia yang ramah.

10. Bukti budaya hindu di indonesia

1. Banyak penduduk yang memeluk agama Hindu setelah para pendatang dari India memperkenalkan agama Hindu.

2. Masyarakat Indonesia dahulu tidak mengenal sistem kerajaan. Sistem pemerintahan yang ada pada waktu itu adalah pemerintahan desa yang dipimpin oleh kepala suku. Kedudukan sebagai kepala suku tidak diwariskan secara turun-temurun. Karena pengaruh agama Hindu, sistem pemerintahan desa diganti menjadi sistem kerajaan.

3. Adanya hasil kebudayaan khas India seperti bangunan candi, seni pahatan patung, seni relief, dan seni sastra. Dalam bidang sastra kebudayaan India memperkenalkan budaya baca tulis dalam huruf Pallawa dan bahasa Sansekerta.

11. Pendapat ahli mengenai masuknya islam di indonesia

1. Hoesein Djajadiningrat: Islam masuk ke Nusantara melalui Iran (Persia). Buktinya adalah ejaan dalam tulisan Arab. Barisan diatas, dibawah, dan baris didepan disebut jabar (Zabar) dan pes (pjes). Istilah itu berasal dari bahasa Iran, sedangkan menurut bahasa Arab , ejaannya adalah fathah, kasroh dan dhommah. Begitu pula huruf sin yang tidak bergigi, sedangkan huruf sin dari bahasa Arab adalah bergigi. Selain itu, pemakaian gelar Syah yang biasa dipakai di Persia, juga pernah dipergunakan oleh Raja Malaka pada abad ke 15.

2. Soetijto Wirjosoeparto: Islam masuk ke Nusantara melalui Gujarat, India. Hal itu dibuktikan dengan salah satu makam raja Islam di Samudra Pasai, Aceh Utara yang nisannya terbuat dari marmer buatan Gujarat.

3. Snouck Hurgronye dan Moquette dari Belanda: Islam masuk ke Nusantara melalui Gujarat, India. Teori ini didasarkan pada kenyataan bahwa berbagai batu nisan diberbagai tempat di Nusantara, termasuk makam Maulana Malik Ibrahim di Gresik, mempunyai bentuk yang sama dengan batu nisan di Cambay Gujarat, India.

4. Haji Abdul Malik Karim Amrullah (Hamka): Islam masuk ke Nusantara melalui Mesir dan Mekkah. Teorinya didasarkan pada sebagian besar rakyat Indonesia memeluk Islam bermadzhab Syafi’I, seperti yang banyak dianut oleh penduduk Mesir. Selain itu, gelar yang dipakai oleh raja – raja Samudra Pasai adalah gelar raja – raja Mesir, yaitu Al Malik.

5. Alwi Shihab: Islam pertama kali masuk ke Nusantara pada Abad pertama Hijriyah (Abad ke -7) dibawa oleh pedagang – pedagang Sufi – Muslim Arab yang memasuki Cina lewat Jalur – jalur bagian barat. Kesimpulan itu didasarkan berita Cina dari Periode Dinasti Tang yang menyatakan adanya pemukiman Sufi Arab di Cina yang penduduknya di Izinkan oleh penguasa untuk sepenuhnya menikmati kebebasan beragama. Cina yang dimaksudkan dalam berita itu adalah gugusan pulau – pulau di Timur jauh, termasuk kepulauan Indonesia. Jadi, jalur awal penyebaran Islam di Indonesia bukanlah dari jalur Arab, India dan Persia, melainkan dari Arab langsung.

12. Penyebaran Islam menurut Tome Pires

Menurut tome pires berkeyakinan bahwa islam berasal dari benggal (bangladesh sekarang). Tome pires berpendapat bahwa kebanyakan orang terkemuka di pasai adalah orang banggali atau keturunan mereka.

13. Dasar lahirnya teori China

Teori Cina mengatakan bahwa proses kedatangan Islam ke Indonesia (khususnya di Jawa) berasal dari para perantau Cina. Orang Cina telah berhubungan dengan masyarakat Indonesia jauh sebelum Islam dikenal di Indonesia. Pada masa Hindu-Buddha, etnis Cina atau Tiongkok telah berbaur dengan penduduk Indonesia—terutama melalui kontak dagang. Bahkan, ajaran Islam telah sampai di Cina pada abad ke-7 M, masa di mana agama ini baru berkembang.

14. Pendapat para ahli mengenai masuknya Islam di Indonesia

Teori gujarat adalah teori masuknya Islam ke Indonesia yang pertama kali dikemukakan oleh Snouck Hurgronje dan J. Pijnapel. Dalam teori ini disebutkan bahwa Islam di Indonesia sebetulnya berasal dari Gujarat, India dan mulai masuk sejak abad ke 8 Masehi. Islam masuk ke Indonesia melalui wilayah-wilayah di anak benua India, seperti Gujarat, Bengali, dan Malabar. Para ahli yang mendukung teori Gujarat lebih memusatkan perhatiannya pada saat timbulnya kekuasaaan politik isnlam yaitu danya kerajaan Samudra Pasai.

15. Dasar teori Persia

Peringatan 10 Muharram atau Asyura atas meninggalnya Hasan dan Husein cucu Nabi Muhammad, yang sangat di junjung oleh orang Syiah/Islam Iran. Di Sumatra Barat peringatan tersebut disebut dengan upacara Tabuik/Tabut. Sedangkan di pulau Jawa ditandai dengan pembuatan bubur Syuro.

- Kesamaan ajaran Sufi yang dianut Syaikh Siti Jennar dengan sufi dan Iran yaitu Al-Hallaj.

- Penggunaan istilah bahasa Iran dalam system mengeja huruf Arab untuk tanda- tanda bunyi Harakata.

- Ditemukannya makam Maulana Malik Ibrahim tahun1419 di Gresik.

- Adanya perkampungan Leren/Leran di Giri daerah Gresik. Leren dalah nama salah satu pendukung teori ini yaitu Umar Amir Husen dan P.A. Hussein Jayadininingrat

16. Mengapa Samudra Pasai diserambi Mekkah?

Kehidupan Sosial Masyarakat kerajaan Samudera Pasai diatur  berdasarkan ajaran  Islam atau hukum  Islam. Dalam  Pelaksanaanya terdapat banyak persamaan dengan  kehidupan Sosial Masyarakat arab.   Hal itu disebabkan oleh pengaruh dari para pedagang Islam  dari Persia, Arab,  dan India yang sejak  abad ke 7 dan abad ke 8 telah  singgah di Samudra Pasai.  Karena kehidupan  sosial kerajaan Samudra Pasai mempunyai banyak persamaan dengan kehidupan sosial masyarakat Arab,  Sehingga daerah itu  mendapat julukan Serambi Mekah.

17. Tokoh yang menyebarkan Islam di Kalimantan

Syekh Muhammad Arsyad Al-Banjari dan Syekh Muhammad Nafis.

18. Sebab Malaka menjadi pusat pertumbuhan Islam

Para pedagang Arab dan Gujarat yang singgah di Selat Malaka menyiarkan agama Islam.

19. Bukti masuknya Islam di Aceh

Hampir semua ahli sejarah menyatakan bahwa dearah Indonesia yang mula-mula di masuki Islam ialah daerah Aceh. Berdasarkan kesimpulan seminar tentang masuknya Islam ke Indonesia yang berlangsung di Medan pada tanggal 17 – 20 Maret 1963, yaitu: Islam untuk pertama kalinya telah masuk ke Indonesia pada abad ke-7 M, dan langsung dari Arab. Daerah yang pertama kali didatangi oleh Islam adalah pesisir Sumatera, adapun kerajaan Islam yang pertama adalah di Pasai. Dalam proses pengislaman selanjutnya, orang-orang Islam Indonesia ikut aktif mengambil peranan dan proses penyiaran Islam dilakukan secara damai. Keterangan Islam di Aceh, ikut mencerdaskan rakyat dan membawa peradaban yang tinggi dalam membentuk kepribadian bangsa Indonesia.

Masuknya Islam ke Aceh ada yang mengatakan dari India, dari Persia, atau dari Arab. Dan jalur yang digunakan adalah:

- Perdagangan, yang mempergunakan sarana pelayaran.

- Dakwah, yang dilakukan oleh mubaligh yang berdatangan bersama para pedagang, para mubaligh itu bisa dikatakan sebagai sufi pengembara.

- Perkawinan, yaitu perkawinan antara pedagang muslim, mubaligh dengan anak bangsawan Indonesia, yang menyebabkan terbentuknya inti sosial yaitu keluarga muslim dan masyarakat muslim.

- Pendidikan. Pusat-pusat perekonomian itu berkembang menjadi pusat pendidikan dan penyebaran Islam.

- Kesenian. Jalur yang banyak sekali dipakai untuk penyebaran Islam terutama di Jawa adalah seni.

Ada dua faktor penting yang menyebabkan masyarakat Islam mudah berkembang di Aceh, yaitu:

- Letaknya sangat strategis dalam hubungannya dengan jalur Timur Tengah dan Tiongkok.

- Pengaruh Hindu – Budha dari Kerajaan Sriwijaya di Palembang tidak begitu berakar kuat dikalangan rakyat Aceh, karena jarak antara Palembang dan Aceh cukup jauh.

20. Bentuk silang budaya islam di Indonesia

Indonesia secara tepat digambarkan Bung Karno sebagai “taman sari dunia”.Sebagai “negara kepulauan” terbesar di dunia, yang membujur di titik strategis persilangan antarbenua dan antarsamudera, dengan daya tarik kekayaan sumberdaya yang berlimpah, Indonesia sejak lama menjadi titik-temu penjelajahan bahari yang membawa berbagai arus peradaban.

Menurut Denys Lombard (1996: I, 1), “Sungguh tak ada satu pun tempat di dunia ini—kecuali mungkin Asia Tengah—yang, seperti Nusantara, menjadi tempat kehadiran hampir semua kebudayaan besar dunia, berdampingan atau lebur menjadi satu.” Dia melukiskan adanya beberapa ‘nebula sosial-budaya’ yang secara kuat mempengaruhi peradaban Nusantara (secara khusus Jawa): Indianisasi, jaringan Asia (Islam dan China), serta arus pembaratan.

Pengaruh Indianisasi (Hindu-Budha) mulai dirasakan pada abad ke-5, bersama kemunculan dua kerajaan yang terkenal, Kerajaan Mulawarman di Kalimantan Timur dan Kerajaan Tarumanegara di Jawa Barat sebagai pengikut setia Wisnu, yang kemudian berkembang secara luas dan dalam hingga seribu tahun kemudian (abad ke-15), terutama di Sumatra, Jawa dan Bali. Struktur konsentris kosmologi India berpengaruh pada mentalitas orang-orang di wilayah tersebut, terlebih di Jawa dan Bali, seperti tampak pada cara berfikir dan sistem tata susila, juga dalam upacara-upacara dan ungkapan seni.

Pengaruh Islamisasi mulai dirasakan secara kuat pada abad ke-13, dengan kemunculan kerajaan-kerajaan Islam awal seperti Kerajaan Samudera-Pasai di sekitar Aceh. Dari ujung Barat Nusantara, pengaruh Islam secara cepat meluas ke bagian Timur meresapi wilayah-wilayah yang sebelumnya dipengaruhi Hindu-Budha, yang akselarasinya dipercepat justru oleh penetrasi kekuatan-kekuatan Eropa di Nusantara sejak abad ke-16. Kehadiran Islam membawa perubahan penting dalam pandangan dunia (world view) dan etos masyarakat Nusantara, terutama, pada mulanya, bagi masyarakat wilayah pesisir. Islam meratakan jalan bagi modernitas dengan memunculkan masyarakat perkotaan dengan konsepsi ‘kesetaraan’ dalam hubungan antarmanusia, konsepsi ‘pribadi’ (nafs, personne) yang mengarah pada pertanggungjawaban individu, serta konsepsi waktu (sejarah) yang ‘linear’, menggantikan konsepsi sejarah yang melingkar (Lombard, 1996: II, 149-242).

Pengaruh China hampir bersamaan dan saling meresapi (osmosis) dengan pengaruh Islam, yang mulai dirasakan setidaknya sejak abad ke-14 (zaman Dinasti Ming di China), ketika imigran-imigran baru dari Fujian dan Guangdong tiba di Nusantara, dan segera membaur ke dalam struktur sosial-budaya yang ada tanpa hambatan berarti (Coppel, 1983). Kehadiran anasir China berperan penting dalam memperkenalkan dan mengembangkan teknik produksi berbagai komoditi (gula, arak dan lain-lain), pemanfaatan laut untuk perikanan, pembudidayaan tiram dan udang, dan pembuatan garam, pengadopsian teknik serta perlengkapan perdagangan, gaya hidup  (arsitektur, perhiasan, hiburan,  tontonan, beladiri, dan romannya), peran sosial-budaya klenteng serta keterlibatan ulama keturunan China dalam proses Islamisasi (Lombard, 1996: II, 243-337). 

Pengaruh pembaratan diperkenalkan oleh kehadiran Portugis pada abad ke-16, disusul oleh Belanda dan Inggris.Tetapi aktor utamanya tak pelak lagi adalah Belanda. Sejak kedatangan armada pertama Belanda di bawah pimpinan Cornelis de Houtman pada 1596, yang disusul oleh operasi ’Serikat Perseroan Hindia Belanda’ (VOC) sejak 1602, secara berangsur proses pembaratan mulai dirasakan. Dengan jatuhnya VOC pada tahun 1799,  hegemoni atas Hindia diserahkan dari ‘perusahaan-swasta-kolonial’ kepada imperium negara-kolonial. Negara kolonial Belanda mulai menancapkan pengaruhnya setelah kekuasaan sementara Inggris selama perang Napoleon (1811-1816).

Sejak itu, sebagian besar kepulauan Nusantara secara berangsur dan berbeda-beda diintegrasikan ke dalam satu wilayah kekuasaan kolonial, yang mentransformasikan pusat-pusat kekuasaan yang terpencar ke dalam suatu negara kesatuan kolonial.  Intensifikasi proses pembaratan terjadi selama masa rezim ‘Liberal’ pada paruh kedua abad ke-19 yang dilanjutkan oleh rezim ‘Politik Etis’ pada awal ke-20 (Latif, 2005).

Pengaruh pembaratan membawa mentalitas modern yang telah dibuka oleh pengaruh Islam menuju perkembangan yang lebih luas dan dalam. Pada bidang sosial-ekonomi, pengaruh Barat memunculkan sistem perkebunan, perusahaan dan perbankan modern, pemakaian besi, perkembangan angkutan, khususnya kereta api, dan pengobatan modern. Pada bidang sosial-politik, pengaruhnya dirasakan pada modernisasi tata-kelola negara dan masyarakat, klub sosial, organisasi, dan bahasa politik modern. Pada bidang sosial-budaya, pengaruhnya tampak pada kehadiran lembaga pendidikan dan penelitian modern, perkembangan tulisan latin, percetakan dan pers, dan gaya hidup (Lombard, 1996: I).

Sedemikian ramainya penetrasi global silih berganti, sehingga Nusantara sebagai tempat persilangan jalan (carrefour) tidak pernah sempat berkembang tanpa gangguan dan pengaruh dari luar.Akan tetapi, seperti dikatakan oleh Denys Lombard (1996), situasi demikian tidak perlu dipandang sebagai kerugian.Posisi sebuah negeri pada persilangan jalan, pada titik pertemuan berbagai dunia dan kebudayaan, jika dikelola secara baik, mungkin dalam evolusi sejarahnya bisa membawa keuntungan, kalau bukan syarat untuk terjadinya peradaban agung.

21. Tokoh yang membawa islam di Lombok

Sunan Prapen

22. Peranan ternate dalam perdagangan

Tanah di Kepulauan maluku itu subur dan diliputi hutan rimba yang banyak memberikan hasil diantaranya cengkeh dan di kepulauan Banda banyak menghasilkan pala.Pada abad ke 12 M permintaan rempah-rempah meningkat, sehingga cengkeh merupakan komoditi yang penting.Pesatnya perkembangan perdagangan keluar dari maluku mengakibatkan terbentuknya persekutuan.Selain itu mata pencaharian perikanan turut mendukung perekonomian masyarakat.Kedatangan bangsa portugis di kepulauan Maluku bertujuan untuk menjalin perdagangan dan mendapatkan rempah-rempah.Bangsa Portugis juga ingin mengembangkan agama katholik.Dalam 1534 M, agama Katholik telah mempunyai pijakan yang kuat di Halmahera, Ternate, dan Ambon, berkat kegiatan Fransiskus Xaverius.

23. Isi kitab Bustamil Salatin

Pada masa tersebut, kitab inilah paling lengkap menceritakan kisah raja-raja Melayu secara universal, khususnya kerajaan Aceh Darussalam, termasuk merekam jejak perjalanan istana kerajaan Aceh dan struktural kenegaraan, yang dikarang oleh seorang ulama berasal dari negeri anak benua, Hindustan (India) bernama Syeikh Nuruddin Muhammad ibnu ‘Ali ibnu Hasanji ibn Muhammad Hamid ar-Raniri.

Berdasarkan rekaman sejarah, kitab Bustan as-Salatin menjadi perintis perdana yang mengupas tentang historikal kerajaan yang bersifat teologis sekaligus historis. Disebut teologis sebab mengurai keesaan Tuhan dan segala wujud tentang penciptaan alam semesta dan kelanjutan proses tersebut, sekaligus disebut historis karna merangkup perjalanan raja-raja Aceh. Menurut Teuku Iskandar dalam bukunya, karya Nuruddin ar-Raniry mengikuti jejak kitab karya ulama sebelumnya Bukhari al-Jauhari berjudul Taj as-Salatin, jika ditinjau dari beberapa sisi ada persamaan, namun juga terdapat banyak perbedaannya, sebab kitab Taj as-Salatin disusun lebih berat pada titik religious cultures yang ditujukan kepada raja-raja Iran (Parsi), yaitu tidak lain merupakan ilustrasi untuk konsepsi etika dalam membentuk harmoni peradaban manusia dan alam ini.

24. Kebijakan Sultan Iskandar Muda dalam Menegakkan Hukum dan Adat

Karena rakyat Aceh terdiri dan beberapa kaum dan sukee, maka Sultan Iskandar Muda mengangkat dan menetapkan pimpinan adat pada masing-masing kelompok sukee yang ada. Selain untuk menyatukan mereka pengangkatan pimpinan adat ini juga dimaksudkan untuk mempermudah penerapan berbagai program pemerintahannya.Untuk menjamin langgengnya kerajaan Aceh di bawah panji-panji persatuan, kedamaian dan kemakmuran Sultan Iskandar Muda kemudian menyusun tata negara atas empat bagian. (Ismuha: 1988, 155)

1. Segala persoalan yang menyangkut tentang adat maka kebijaksanaannya diserahkan kepada sultan, penasehat dan orang-orang besarnya.

2. Segala urusan hukum diserahkan kepada para ulama yang pada masa Syekh Nuruddin Ar-Raniry diangkat sebagai qadhi malikuladil.

3. Urusan qanun, majelis adab, sopan santun dan tertib dalarn pergaulan hidup bermasyarakat, termasuk mengenai berbagai upacara adat diserahkan kepada kebijaksanaanMaharani (Putroe Phang).

4. Sedangkan urusan reusam (pertahanan dan keamanan) berada dalam kekuasaan Panglima Kaum atau Bentara pada masing-masing daerah.

Segala kebijakan mengenai adat, hukum, qanun dan reusam itu kemudian tertuang dalam sebuah hadih maja yang hingga saat ini masih dikenal dalam masyarakat Aceh yang berbunyi :

Adat bak poteu meureuhum,hukom bak syiah kuala Meujeuleueih kanun bak putroe phang, reusam bak bentara (laksamana).

25. Dampak perjanjian giyanti dan salatiga

Giyanti: terpecah belahnya kerajaan mataram, tidak laginya berkuasanya kratonsalatiga:mempersatukan kembali kerajaan mataram.

26. Dampak politik divide at impera

Devide et impera merupakan bentuk politik yang digunakan untuk menjahjah indonesia. politik devide et impera itu adalah politik mengadu domba. dahulu indonesia banyak berdiri kerajaan kerajaan. karena kerajaan itu sangat kuat dan susah untuk di hancur kan, maka belanda menggunakan politik devide et imperanya utk mengadu domba antara kerajaan 1 dengan kerajaan yg lainnya. setelah kedua kerajaan saling menghancurkan, di situlah belanda datang untuk menyerang kembali kedua kerajaan tersebut di saat sedang sekarat. jadi dampaknya adalah, rakyat pada masa itu di buat voc menjadi saling berperang.

28. Tujuan banten menyerang palembang

Pada tahun 1596 M Kanjeng Ratu Banten memimpin pasukan Kerajaan Banten untuk menyerang Palembang.Tujuannya untuk menduduki bandar-bandar dagang yang terletak di tepi Selat Malaka agar bisa dijadikan tempat untuk mengumpulkan lada dan hasil bumi lainnya dari Sumatera. Palembang akan dikuasainya, tetapi tidak berhasil, malah Kanjeng Ratu Banten tertembak dan akhirnya wafat. Tahta kerajaan kemudian berpindah kepada putranya yang baru berumur lima bulan yang bernama Abu'Mufakir.

30. Keadaan politik di kerajaan Maluku

Di kepulauan maluku terdapat kerajaan kecil, diantaranya kerajaan ternate sebagai pemimpin Uli Lima yaitu persekutuan lima bersaudara. Uli Siwa yang berarti persekutuan sembilan bersaudara.Ketika bangsa portugis masuk, portugis langsung memihak dan membantu ternate, hal ini dikarenakan portugis mengira ternate lebih kuat.Begitu pula bangsa spanyol memihak tidore akhirnya terjadilah peperangan antara dua bangsa kulit, untuk menyelesaikan, Paus turun tangan dan menciptakan perjanjian saragosa.Dalam perjanjian tersebut bangsa spanyol harus meninggalkan maluku dan pindah ke Filipina, sedangkan Portugis tetap berada di maluku.

- Sultan Hairun

Untuk dapat memperkuat kedudukannya, portugis mendirikan sebuah benteng yang di beri nama Benteng Santo Paulo. Namun tindakan portugis semakin lama di benci oleh rakyat dan para penjabat kerajaan ternate.Oleh karena itu sultan hairun secara terang-terangan menentang politik monopoli dari bangsa portugis.

- Sultan Baabullah

Sultan baabullah (Putra Sultan Hairun) bangkit menentang portugis.Tahun 1575 M Portugis dapat dikalahkan dan meninggalkan benteng.
31. Bentuk Integrasi Kerajaan Singosari dan Majapahit di Nusantara

Singosari dan Majapahit merupakan dua kerajaan yang terletak di pulau Jawa yang mempunyai cita-cita untuk mempersatukan Nusantara.

Kertanegara seorang Raja Singosari (1268-1292) yang mencetuskan ide untuk mempersatukan Nusantara sebagai satu kesatuan geo-politik.

Sehubungan dengan gagasan persatuan Nusantara, Kertanegara melaksanakan kebijakan-kebijakan politik antara lain sebagai berikut.

1) Melaksanakan Ekspedisi Pamalayu (1275 dan 1286 M),

2) Menggalang persaudaraan dengan Kerajaan Campa, dan

3) Menguasai Bali (1284 M), Jawa Barat (1298 M), serta Pahang dan Tanjung Pura

32. Teori masuknya islam
-Teori Gujarat
Sarjana-sarjana barat mengatakan bahwa islam masuk ke kepulauan indonesia berasal dari gujarat sekitar abad ke-13 M atau abad ke-7 H. Pendapat ini mengasumsikan karena Gujarat terletak di India bagian barat, berdekatan dengan Laut Arab. Letaknya sangat strategis, berada di jalur perdagangan amtara timur dan barat.
-Teori Persia (Iran)
Hoesein Djajadiningrat mengatakan bahwa islam masuk ke indonesia dari persia karna kesamaan budaya dan tradisi yang berkembang antara masyarakat Parsi dan Indonesia. Tradisi tersebut seperti, merayakan 10 Muharram atau Asyuro sebagai hari suci kaum Syiah
-Teori Arab
Buya Hamka mengatakan bahwa islam berasal dari Arab atau Mesir. Proses ini berlangsung sekitar abad pertama hijriah atau abad ke-7 M.
Menurut Antony H. Johns, proses islamisasi dilakukan oleh para musafir yang datang ke indonesia. Kaum ini biasanya mengembara dari satu tempat ke tempat lainnya dengan motivasi hanya untuk penyebaran islam
-Teori Cina
Dihimpun dari sumber-sumber Cina oleh W. P Groeneveldt, telah menunjukkan adanya jaringan-jaringan perdagangan antara kerajaan-kerajaan di indonesia dengan berbagai negeri terutama Cina.
Dari literatur Arab, banyak sumber berita tentang perjalanan mereka ke Asia Tenggara.
Dari sumber literatur Cina, Cheng Hoo mencatat terdapat kerajaan yang bercorak islam atau kesultanan.

33. Runtuhnya Kerajaan Malaka dan Berkembangnya Kerajaan Aceh Darussala

Kesultanan Aceh mengalami masa puncak kejayaan dan berpengaruh besar pada masakepemimpinan Sultan Iskandar Muda (1607 - 1636) atau Sultan Meukuta Alam.Pada masakepemimpinannya, Aceh menaklukkan Pahang yang merupakan sumber timah utama. Padatahun 1429, kesultanan Aceh melakukan penyerangan terhadap Portugis di Melaka denganarmada yang terdiri dari 500 buah kapal perang dan 60.000 tentara laut. Serangan ini dalamupaya memperluas dominasi Aceh atas Selat Malaka dan Semenanjung Melayu.Sayangnyaekspedisi ini gagal.Kedudukan Portugis di Malaka terus – menerus mengalami ancaman danserangan, meskipun keruntuhan Malaka sebagai pusat perdagangan di Asia Tenggara baruterjadi sekitar tahun 1641 oleh VOC Belanda.Perluasan kekuasaan politik VOC sampaiBelanda pada decade abad ke 20 tetap menjadi ancaman bagi Kesultanan Aceh.

34. Pola Penyebaran Islam Di Indonesia

1. Perdagangan

Jalur ini dimungkinkan karena orang-orang melayu telah lama menjalin kontak dagang dengan orang Arab.Apalagi setelah berdirinya kerajaan Islam seperti kerajaan Islam Malaka dan kerajaan Samudra Pasai di Aceh, maka makin ramailah para ulama dan pedagang Arab datang ke Nusantara (Indonesia).Disamping mencari keuntungan duniawi juga mereka mencari keuntungan rohani yaitu dengan menyiarkan Islam.Artinya mereka berdagang sambil menyiarkan agama Islam.

2.  Pendidikan

Pesantren merupakan salah satu lembaga pendidikan yang paling strategis dalam pengembangan Islam di Indonesia.Para da’i dan muballig yang menyebarkan Islam diseluruh pelosok Nusantara adalah keluaran pesantren tersebut.Datuk Ribandang yang mengislamkan kerajaan Gowa-Tallo dan Kalimantan Timur adalah keluaran pesantren Sunan Giri.Santri-santri Sunan Giri menyebar ke pulau-pulau seperti Bawean, Kangean, Madura, Haruku, Ternate, hingga ke Nusa Tenggara.Dan sampai sekarang pesantren terbukti sangat strategis dalam memerankan kendali penyebaran Islam di seluruh Indonesia.

3. Pernikahan

Perkawinan Dari sudut ekonomi, para pedangagang muslim memiliki status ekonomi yang lebih baik, sehingga para putri bangsawan tertarik untuk menjadi istri saudagar-saudagar itu dan sebelum nikah mereka di Islamkan dahulu.

Ada pedagang yang berasal dari luar seperti Gujarat, Persia dan Arab yang sudah lama menetap, kedudukan sosial ekonominya lebih baik lalu kemudian berinteraksi dengan penduduk setempat dan akhirnya menikah dengan gadis-gadis setempat. Sehingga dengan sendirinya, gadis-gadis tersebut masuk agama islam. Banyak contoh dari jalan ini dan sampai bisa mempengaruhi jika yang dikawini adalah anak saudagar atau anak adipati.

4. Kesenian

Penyebaran Islam di Indonesia juga menggunakan media-media kebudayaan, sebagaimana yang dilakukan oleh para wali sanga di pulau jawa.Misalnya Sunan Kali Jaga dengan pengembangan kesenian wayang.Ia mengembangkan wayang kulit, mengisi wayang yang bertema Hindu dengan ajaran Islam. Sunan Muria dengan pengembangan gamelannya.Kedua kesenian tersebut masih digunakan dan digemari masyarakat Indonesia khususnya jawa sampai sekarang.Sedang Sunan Giri menciptakan banyak sekali mainan anak-anak, seperti jalungan, jamuran, ilir-ilir dan cublak suweng dan lain-lain.

Penyebaran islam di Indonesia juga melibatkan seni budaya. Misalnya seni bangunan pada mesiji, seni pahat, seni musik, tari dan seni sastra.Dalam seni bangunan masjid, banyak ukir-ukiran masih menunjukkan motif budaya Hindu Budha.Kita bisa menyaksikan di mesjid Agung Kesepuhan Cirebon, Mesjid Demak, Mesjid Menara Kudus. Dalam seni budaya kita bisa lihat atau jumpai dalam perayaan Grebek agung di keraton Surakarta serta Jogjakarta dan cirebon. Juga dalam seni wayang dalam setiap pertunjukkannya juga diselipkan nilai-nilai islami dan pahamnya agar mudah diresapi oleh masyarakat pada saat itu

5. Tasawuf

Para pengajar tasawuf atau sufi adalah guru-guru pengembara dengan suka rela mereka manghayati, mereka juga seringkali berhubungan dengan perdagangan, mengajarkan apa yang telah bercampur dengan ajaran yang dikenal luas masyarakat Indonesia. Mereka mahir dalam hal megic dan memiliki kekuatan menyembuhkan.Di antara mereka juga ada yang menikahi gadis-gadis para bangsawan setempat.

Dengan tasawuf bentuk islam yang diajarkan kepada para penduduk pribumi mempunyai persamaan dengan alam pikiran mereka yang sebelumnya memeluk agama Hindu. Sehingga ajaran islam dengan mudah dapat diterima mereka. Di antara para sufi memberikan ajaran yang mengandung pesamaan dengan alam pikiran masyarakat Indonesia.

35. Contoh bentuk akulturasi Islam di Nusantara

- Seni bangunan
Masjid dan menara
Makam

- Seni ukir
Ukiran di mimbar masjid

- Aksara dan seni sastra
Naskah hikayat
Babad, mirip dengan hikayat
Syair
Suluk, berupa kitab berisi tasawufnya

- Kesenian
Permainan debus
Seudati
Wayang

- Kalender
Umar menetapkan 1 H bertepatan 14 September 622 M

Tidak ada komentar:

Posting Komentar