1. Tujuan hukum :
-Mendatangkan
kemakmuran masyarakat mempunyai tujuan;
-Mengatur
pergaulan hidup manusia secara damai;
-Memberikan
petunjuk bagi orang-orang dalam pergaulan masyarakat;
-Menjamin
kebahagiaan sebanyak-banyaknya pada semua orang;
-Sebagai
sarana untuk mewujudkan keadilan sosial lahir dan batin;
-Sebagai
sarana penggerak pembangunan; dan
-Sebagai
fungsi kritis.
2. Periodisasi yang berlaku di Indonesia :
a.
Tahun 1945 –
1949
Ø Berlaku UUD 1945
Ø
Sistem demokrasi Parlementer dengan Maklumat Pemerintah tanggal 14 November
1945
Ø
Yang terjadi :
1945
= Latar belakang terjadinya kemerdekaan
1946 = Perubahan sistem pemerintahan
1946-1947= Peristiwa Westerling, linggar Jati, Agresi
Militer 1, dll
1949 = Agresi Militer 2, Perjanjian Roem Royen, dll
b.
Tahun 1949 –
1959
Ø Berlaku Konstitusi RIS (27 Desember 1949 – 15 Agustus
1950) dan UUD Sementara 1950 (15 Agustus 1950 – 5 Juli 1959)
Ø Sistem demokrasi parlementer (liberal)
Ø Akibat yang ditimbulkan :
Partai politik mengutamakan
kepentingan golongan
Pemerintahan
(kabinet) silih berganti dalam waktu singkat
Kehidupan
politik tidak stabil
Pembangunan terhambat
c.
Tahun 1959 –
1965 (Orde lama)
Ø Berlaku UUD 1945
Ø Sistem demokrasi terpimpin
Ø Penyimpangan yang terjadi :
o Pengangkatan Presiden seumur hidup
o Rangkap jabatan, menteri
sekaligus anggota MPRS dan DPR
o Pembubaran partai politik
d.
Tahun 1965 –
1998 (Orde baru)
Ø Berlaku UUD 1945
Ø Sistem demokrasi Pancasila
Ø Penyimpangan yang terjadi :
o Kekuasaan Presiden sangat besar
o Terjadi kolusi, korupsi
dan nepotisme.
e.
Tahun 1998 –
sekarang (Reformasi)
Ø Berlaku UUD 1945
Ø Sistem demokrasi Pancasila
Ø Yang terjadi :
Belum
maksimalnya penyelesaian masalah pemberantasan KKN, kasus-kasus pelanggaran
HAM, terorisme, reformasi birokrasi, pengangguran, pemulihan investasi,
kredibilitas aparatur negara, utang domestik, kesehatan dan pendidikan serta
kerukunan beragama
3. Pasal 27
Ayat 1
Segala
warga negara bersamaan kedudukannya di dalam hukum dan pemerintahan dan wajib menjunjung hukum dan pemerintahan itu dengan
tidak ada kecualinya.
4. Bentuk Pelanggaran HAM dan Contohnya
- Diskriminasi yaitu suatu pembatasan,
pelecehan atau pengucilan yang lansung maupun tidak lansung didasarkan pada
pembedaan manusia atas dasar suku, agama, ras, etnik, golongan, jenis kelamin,
bahasa, dan keyakinan yang berakibat pengurangan, penyimpangan atau penghapusan
hak asasi manusia dan kebebasan dasar dalam kehidupan baik secara individual
maupun kolektif dalam semua aspek kehidupan. Contohnya : Di Amerika Serikat,
adanya penggolongan antara orang yang berkulit putih dan orang yang berkulit
hitam
-Penyiksaan adalah suatu perbuatan yang
dilakukan dengan sengaja sehingga menimbulkan rasa sakit atau penderitaan baik
jasmani maupun rohani ypada seseorang. Contohnya : Memukul orang tanpa ada
alasan yang jelas
5. Trias
Politica
Trias Politica adalah teori yang membagi kekuasaan
pemerintahan negara menjadi tiga jenis kekuasaan, yaitu legislatif, eksekutif
dan yudikatif. Pelopor hal ini adalah Montesquieu
-Kekuasaan
Legislatif adalah kekuasaan untuk membuat UU. Pembuatan UU harus diberikan pada
suatu badan yang berhak khusus untuk itu.
- Kekuasaan
Eksekutif adalah kekuasaan untuk menjalankan UU. Kekuasaan menjalankan UU ini
dipegang oleh kepala negara.
Kekuasaan
Yudikatif adalah kekuasaan untuk mengawasi dan mengadili. Kekuasaan yudikatif
ini berkewajiban untuk mempertahankan UU dan berhak untuk memberikan peradilan
kepada rakyat.
6. Wewenang MA, MK, KY sesuai pasal 24 A,
pasal 24 B, pasal 24 C
- Mahkamah Agung berwenang mengadili pada
tingkat kasasi, menguji peraturan perundang-undangan di bawah undang-undang
terhadap undang-undang, dan mempunyai wewenang lainnya yang diberikan oleh
undang-undang
- Komisi Yudisial bersifat mandiri yang
berwenang mengusulkan pengangkatan hakim agung dan mempunyai wewenang lain
dalam rangka menjaga dan menegakkan kehormatan, keluhuran martabat, serta
perilaku hakim
- Mahkamah Konstitusi berwenang mengadili pada
tingkat pertama dan terakhir yang putusannya bersifat final untuk menguji
undang-undang terhadap Undang-Undang Dasar, memutus sengketa kewenangan lembaga
negara yang kewenangannya diberikan oleh Undang-Undang Dasar, memutus
pembubaran partai politik dan memutus perselisihan tentang hasil pemilihan umum
7. Tugas dan
wewenang MPR, DPR, DPD
- Majelis
Permusyawaratan Rakyat berwenang mengubah dan menetapkan Undang-Undang Dasar
- Dewan
Perwakilan Rakyat memegang kekuasaan membentuk Undang-Undang
- Dewan
Perwakilan Daerah dapat mengajukan kepada Dewan Perwakilan Rakyat rancangan
undang-undang yang berkaitan dengan otonomi daerah, hubungan pusat dan daerah,
pembentukan dan pemekaran serta penggabungan daerah, pengelolaan sumber daya
alam dan sumber daya ekonomi lainnya
8. Penjelasan
HAM, Kewajiban Asasi Manusia, Pelanggaran HAM, dan Pengingkaran Kewajiban
-Hak asasi
manusia adalah seperangkat hak yang melekat pada hakikat dan keberadaan manusia
sebagai makhluk Tuhan Yang Maha Esa dan merupakan anugerahnya yang wajib
dihormati, dijunjung tinggi dan dilindungi oleh negara, hukum dan pemerintah,
dan setiap orang demi kehormatan serta perlindungan harkat dan martabat
manusia.
- Kewajiban dasar manusia adalah seperangkat
kewajiban yang apabila tidak dilaksanakan , tidak memungkinkan terlaksananya
dan tegaknya hak asasi manusia
- Pelanggaran Hak Asasi Manusia adalah setiap
perbuatan seseorang atau kelompok orang termasuk aparat negara baik disengaja
maupun tidak disengaja, atau kelalaian yang secara melawan hukum mengurangi,
menghalangi, membatasi dan atau mencabut hak asasi manusia seseorang atau
kelompok orang yang di jamin oleh Undang-undangdan tidak mendapatkan, atau
dikhawatirkan tidak akan memperoleh penyeleasaian hukum yang adil dan benar
berdasarkan mekanisme hukum yang berlaku
- Pengingkaran kewajiban adalah pola tindakan
warganegara yang tidak melaksanakan kewajiban sebagaimana memiliki kewajibannya
sendiri sebagai warga negara sesuai dengan ketentuan berlaku
9. Unsur unsur
berdirinya sebuah negara :
-Wilayah (Daerah Kekuasaan)
Wilayah
merupakan daerah yang menjadi kekuasaan Negara sekaligus menjadi tempat tinggal
bagi rakyat. Wilayah Negara mencakup wilayah darat, laut, dan udara.
-Rakyat atau Penduduk
Ø
Rakyat adalah semua orang yang secara nyata
berada (tinggal) dalam wilayah suatu Negara yang tunduk dan patuh terhadap
peraturan di Negara tersebut.
Ø
Penduduk adalah orang yang berdomisili secara
tetap dalam wilayah suatu Negara dalam jangka waktu yang lama. Penduduk terdiri
dari WNI dan WNA.
Penduduk dibedakan menjadi warga Negara dan bukan warga Negara.
Penduduk dibedakan menjadi warga Negara dan bukan warga Negara.
Ø
Warga Negara adalah orang yang secara syah
menurut hukum menjadi warga Negara, yaitu penduduk asli dan WNI keturunan
asing.
Ø
Bukan warga Negara adalah orang yang menurut
hukum tidak menjadi warga suatu Negara atau WNA.
Ø
Bukan penduduk adalah mereka yang tinggal di
wilayah suatu Negara tidak menetap (tinggal sementara waktu). Contoh: turis
asing yang berlibur di Bali
-Pemerintah yang berdaulat
Yaitu suatu pemerintah yang mempunyai
kekuasaan tertinggi untuk mengamankan, mempertahankan, mengatur, dan
melancarkan tata cara penyelenggaraan pemerintahan Negara secara penuh.
Ada 2 macam kedaulatan yaitu
-Berdaulat keluar artinya memiliki kedudukan sederajat dengan
Negara-negara lain, sehingga bebas dari campur tangan Negara-lain.
-Berdaulat ke dalam artinya berwibawa, berwenang menentukan dan
menegakkan hokum atas warga dan wilayah negaranya.
-Pengakuan dari Negara Lain (Unsur deklaratif)
-De facto
adalah pengakuan atas fakta adanya suatu Negara telah terbentuk berdasarkan
adanya rakyat, wilayah, dan pemerintahan yang berdaulat.
-De jure
adalah pengakuan berdasarkan pernyataan resmi menurut hukum internasional,
sehingga suatu Negara mendapatkan hak-hak dan kewajibannya sebagai anggota
keluarga Bangsa-Bangsa di dunia.
10. Tugas dan
wewenang parat penegak hukum
-Kepolisian mempunyai tugas pokok memelihara keamanan dan
ketertiban masyarakat, menegakkan hukum, dan memberikan perlindungan, pengayoman
dan pelayanan kepada masyarakat. Kepolisian memiliki kewenangan khusus sebagai penyidik.
-Hakim
adalah pejabat peradilan negara yang diberi wewenang untuk mengadili. Mengadili
merupakan serangkaian tindakan untuk menerima, memeriksa, dan memetuskan
perkara hukum.
- Lembaga Pemasyarakatan (LAPAS) adalah tempat untuk
melaksanakan pembinaan narapidana dan anak didik pemasyarakatan.
- Kejaksaan.
Ø Di bidang pidana :
Melakukan
penuntutan, melaksanakan penetapan hakim dan putusan pengadilan yang telah
memperoleh kekuatan hukum tetap, melakukan pengawasan terhadap pelaksanaan
putusan pidana bersyarat, putusan pidana pengawasan, dan keputusan lepas
bersyarat, melakukan penyidikan terhadap tindak pidana tertentu berdasarkan
undang- undang, melengkapi berkas perkara tertentu dan untuk itu dapat
melakukan pemeriksaan tambahan sebelum dilimpahkan ke pengadilan yang dalam
pelaksanaannya dikoordinasikan dengan penyidik.
Ø
Di bidang perdata dan tata
usaha negara :
Kejaksaan dengan kuasa khusus, dapat bertindak baik di dalam maupun di luar
pengadilan untuk dan atas nama negara atau pemerintah.
Ø
Dalam bidang ketertiban dan
ketenteraman umum, Kejaksaan turut menyelenggarakan kegiatan:
Peningkatan kesadaran
hukum masyarakat, Pengamanan kebijakan penegakan hokum, Pengawasan peredaran
barang cetakan, Pengawasan aliran kepercayaan yang dapat membahayakan
masyarakat dan Negara, Pencegahan penyalahgunaan dan atau penodaan agama, penelitian
dan pengembangan hukum serta statistik kriminal
- Advokat
sebagai salah satu perangkat dalam proses peradilan yang mempunyai kedudukan
setara dengan penegak hukum lainnya dalam menegakan hukum dan keadilan.
-KPK
Ø
Tugas KPK:
Koordinasi dengan instansi yang berwenang melakukan pemberantasan tindak pidana korupsi. Supervisi terhadap instansi yang berwenang melakukan pemberantasan tindak pidana korupsi. Melakukan penyelidikan, penyidikan, dan penuntutan terhadap tindak pidana korupsi. Melakukan tindakan-tindakan pencegahan tindak pidana korupsi. Melakukan monitor terhadap penyelenggaraan pemerintahan negara
Koordinasi dengan instansi yang berwenang melakukan pemberantasan tindak pidana korupsi. Supervisi terhadap instansi yang berwenang melakukan pemberantasan tindak pidana korupsi. Melakukan penyelidikan, penyidikan, dan penuntutan terhadap tindak pidana korupsi. Melakukan tindakan-tindakan pencegahan tindak pidana korupsi. Melakukan monitor terhadap penyelenggaraan pemerintahan negara
Ø
Wewenang KPK:
Mengkoordinasikan penyelidikan, penyidikan, dan penuntutan tindak pidana korupsi. Menetapkan sistem pelaporan dalam kegiatan pemberantasan tindak pidana korupsi. Meminta informasi tentang kegiatan pemberantasan tindak pidana korupsi kepada instansi yang terkait. Melaksanakan dengar pendapat atau pertemuan dengan instansi yang berwenang melakukan pemberantasan tindak pidana korupsi. Meminta laporan instansi terkait mengenai pencegahan tindak pidana korupsi.
Mengkoordinasikan penyelidikan, penyidikan, dan penuntutan tindak pidana korupsi. Menetapkan sistem pelaporan dalam kegiatan pemberantasan tindak pidana korupsi. Meminta informasi tentang kegiatan pemberantasan tindak pidana korupsi kepada instansi yang terkait. Melaksanakan dengar pendapat atau pertemuan dengan instansi yang berwenang melakukan pemberantasan tindak pidana korupsi. Meminta laporan instansi terkait mengenai pencegahan tindak pidana korupsi.
11. Pataka / Doktrin dan Semboyan
-TNI Angkatan Darat
Ø
TNI AD : Kartika Eka Paksi (Prajurit
gagah perkasa tanpa tanding yang menjunjung cita-cita tinggi, yaitu keluhuran
nusa bangsa serta keprajuritan sejati)
Ø
Komando Pasukan Khusus (Kopasus Pusdik, Grup 1
-3, Sat 81) :
a. TRIBUANA CHANDRACA SATYA DHARMA
b. EKA WASTU BALADIKA (Senyap dan Cepat)
c. TRIBUANA CHANDRACA SATYA DHARMA
d. DWI DHARMA BHIRAWA YUDHA (Tanggap dan Cepat)
e. CATUR KOTTAMAN WIRA NARACA BYUHA (Cakap dan Terampil)
Ø
KOWAD (KORP WANITA ANGKATAN DARAT) : BUKAN
MAWAR PENGHIAS TAMAN TETAPI MELATI PAGAR BANGSA (SAD SATYA SRI SENA)
Ø
KODAM VII WIRABUANA : SETIA HINGGA AKHIR
Ø
AKMIL : ADITAKARYA MAHATMAVIRA NEGARA BHAKTI (Sebagai
seorang Kesatria, Taruna atau Perwira itu harus rajin dan giat menuntut ilmu
untuk diamalkan, senantiasa tampil dengan gagah berani dan bercita-cita luhur
sebagai patriot bangsa)
Ø
YONIF RAIDERS: CEPAT TEPAT SENYAP
-TNI Angkatan Udara
Ø
TNI AU : Swa Bhuwana Paksa(Sayap Tanah Air)
Ø
Panji-panji TNI Angkatan Udara diresmikan oleh
Presiden/Panglima tertinggi Angkatan Perang pada tanggal 5 Oktober 1952
bersama-sama dengan Panji-panji TNI Angkatan Darat dan Panji-panji TNI Angkatan
Laut dalam suatu upacara militer di Jakarta
Ø
Pataka Komando Operasi TNI AU (Koopsau)
Motto : Abhibuti Antarikshe
Artinya : Keunggulan di udara adalah tujuan kami.
Motto : Abhibuti Antarikshe
Artinya : Keunggulan di udara adalah tujuan kami.
Ø
Pataka Komando Panduan Tempur Udara
(Kopatdara)
Motto : Nitya Samakta Maawarti Sarwabaya
Artinya : Senantiasa siaga bertindak terhadap segala ancaman bahaya.
Motto : Nitya Samakta Maawarti Sarwabaya
Artinya : Senantiasa siaga bertindak terhadap segala ancaman bahaya.
Ø
Pataka Komando Pertahanan Udara (Kohanud)
Motto : Suraksita Nabhastala
Artinya : Udara yang dipertahankan dengan baik.
Motto : Suraksita Nabhastala
Artinya : Udara yang dipertahankan dengan baik.
Ø
Pataka Komando Pemeliharaan Materiil TNI AU
(Koharmatau)
Motto : Sewana Karya Buddhi Sakti
Artinya : Dengan segala akal dan okol dikerahkan untuk berbakti kepada Nusa dan Bangsa dengan perjuangan.
Motto : Sewana Karya Buddhi Sakti
Artinya : Dengan segala akal dan okol dikerahkan untuk berbakti kepada Nusa dan Bangsa dengan perjuangan.
Ø
Pataka Komando Pendidikan TNI AU (Kodikau)
Motto : Vidyasana Viveka Vardhana
Artinya : Tempat pengembangan pengetahuan dan kesiagaan.
Motto : Vidyasana Viveka Vardhana
Artinya : Tempat pengembangan pengetahuan dan kesiagaan.
Ø
Pataka Komando Pertahanan Udara Nasional
(Kohanudnas)
Motto : Labda Prakarsa Nirwikara
Artinya : Berdasarkan kemahiran dan kecakapan khusus, maka dengan segenap potensi sanggup menghancurkan lawan dan menanggulangi segala bahaya apapun.
Motto : Labda Prakarsa Nirwikara
Artinya : Berdasarkan kemahiran dan kecakapan khusus, maka dengan segenap potensi sanggup menghancurkan lawan dan menanggulangi segala bahaya apapun.
Ø
Pataka Akademi TNI Angkatan Udara (AAU)
Motto : Vidya Karma Vira Paksa
Artinya : Bersenjatakan ilmu pengetahuan darma bakti sebagai ksatria Indonesia yang berani, jujur dan bijaksana tanpa pamrih demi kejayaan, keamanan dan keselamatan Bangsa dan Negara.
Motto : Vidya Karma Vira Paksa
Artinya : Bersenjatakan ilmu pengetahuan darma bakti sebagai ksatria Indonesia yang berani, jujur dan bijaksana tanpa pamrih demi kejayaan, keamanan dan keselamatan Bangsa dan Negara.
Ø
Pataka Komando daerah Udara (Kodau) I
Motto : Sonya Gati Gatra Ghuwana
Artinya : Tanpa menghitung-hitung untung rugi, tanpa pamrih dalam menjalankan tugas-tugas dan kewajiban pembinaan wilayah.
Motto : Sonya Gati Gatra Ghuwana
Artinya : Tanpa menghitung-hitung untung rugi, tanpa pamrih dalam menjalankan tugas-tugas dan kewajiban pembinaan wilayah.
Ø
Pataka Komando Daerah Udara (Kodau) II
Motto : Bhakti Bhina Kerta Bhuwana
Artinya : Demi pengabdian (Kebaktian), kita bina pembangunan Negara Republik Indonesia dan pertahanan Tanah Air Indonesia.
Motto : Bhakti Bhina Kerta Bhuwana
Artinya : Demi pengabdian (Kebaktian), kita bina pembangunan Negara Republik Indonesia dan pertahanan Tanah Air Indonesia.
Ø
Pataka Komando Daerah Udara (Kodau) III
Motto : Ganti Prabivita Sthala
Artinya : Komando Wilayah Udara adalah unsur terpenting untuk mencapaikejayaan.
Motto : Ganti Prabivita Sthala
Artinya : Komando Wilayah Udara adalah unsur terpenting untuk mencapaikejayaan.
Ø
Pataka Komando Daerah Udara (Kodau) IV
Motto : Wira Dharma Bhakti
Artinya : Dengan semangat dan jiwa kepahlawanan, kita tunaikan kewajiban kita terhadap Bangsa dan Negara Republik Indonesia.
Motto : Wira Dharma Bhakti
Artinya : Dengan semangat dan jiwa kepahlawanan, kita tunaikan kewajiban kita terhadap Bangsa dan Negara Republik Indonesia.
Ø
Pataka Komando Daerah Udara (Kodau) V
Motto : Karya Phalam Anasritam Kurmahe
Artinya : Kami membina/bertindak tanpa mengharapkan balasan.
Motto : Karya Phalam Anasritam Kurmahe
Artinya : Kami membina/bertindak tanpa mengharapkan balasan.
Ø
Pataka Komando Daerah Udara (Kodau) VI
Motto : Nityasa Prayatna Eka Mandala
Artinya : Senantiasa waspada untuk keutuhan wilayah/daerah.
-TNI
Angkatan Laut
TNI AL : Jalesveva Jayamahe (Justru di Laut kita Jaya)
Ø
Korps Marinir : Bhumcaya Jalesu Jayamahe (di
darat dan di laut kita jaya)
Ø
Batalyon Intai Amfibi (Yontaifib) : Maya Netra
Yamadipati (datang senyap dan pergi senyap)
Ø
Detasemen Jala Mengkara (Denjaka) : Satya Wira
Dharma
Ø
Komando Pasukan Katak (Kopaska) : Tan Hana
Wighna Tan Sirna (tak ada rintangan yang tak dapat dilalui).
Ø
Pasukan Pendarat Marinir (Pasrat Marinir) :
Mendarat dan Menang
-POLRI
RESERSE : SIDIK SAKTI INDERA WASPADA
INTELKAM : INDERA WASPADA NAGARA RAHARJA
BRIMOB : SEKALI MELANGKAH PANTANG MENYERAH
-PASPAMPRES
PASPAMPRES : SETIA WASPADA
PASPAMPRES GROUB A : JUJUR SETIA WAPADA
PASPAMPRES GROUB B : TANGGUH SETIA WASPADA
RESERSE : SIDIK SAKTI INDERA WASPADA
INTELKAM : INDERA WASPADA NAGARA RAHARJA
BRIMOB : SEKALI MELANGKAH PANTANG MENYERAH
-PASPAMPRES
PASPAMPRES : SETIA WASPADA
PASPAMPRES GROUB A : JUJUR SETIA WAPADA
PASPAMPRES GROUB B : TANGGUH SETIA WASPADA
-Semboyan
Tokoh
Ø
“Berikan aku 1000 orang tua, niscaya akan
kucabut semeru dari akarnya, berikan aku 1 pemuda, niscaya akan kuguncangkan
dunia” .- Ir. Soekarno
Ø
“Memang benar pepatah Jerman: Der Mensch ist,
war es iszt, artinya “sikap manusia sepadan dengan caranya ia mendapat makan”- Mohammad Hatta
Ø
“MERDEKA atau MATI” - Bung Tomo
Ø
“Apakah saudara-saudara siap membela
kemerdekaan Indonesia? Dan siap membela tanah air Indonesia dengan jiwa dan raga,
bahkan sampai titik darah penghabisan?”-
Sutan Syahrir
Ø
“Robek-robeklah badanku, potong-potonglah
jasad ini, tetapi jiwaku dilindungi benteng merah putih, akan tetap hidup,
tetap menuntut bela, siapapun lawan yang aku hadapi.”- Jenderal Sudirman
12. Tugas Ombudsman Republik
Indonesia adalah:
Ø
Menerima
Laporan atas dugaan Maladministrasi dalam penyelenggaraan pelayanan publik.
Ø
Melakukan
pemeriksaan substansi atas Laporan.
Ø
Menindaklanjuti
Laporan yang tercakup dalam ruang lingkup kewenangannya.
Ø
Melakukan
investigasi atas prakarsa sendiri terhadap dugaan Maladministrasi dalam
penyelenggaraan pelayanan publik.
Ø
Melakukan
koordinasi dan kerja sama dengan lembaga negara atau lembaga pemerintahan
lainnya serta lembaga kemasyarakatan dan perseorangan.
Ø
Membangun
jaringan kerja.
Ø
Melakukan
upaya pencegahan Maladministrasi dalam penyelenggaraan pelayanan publik.
Ø
Melakukan
tugas lain yang diberikan oleh undang-undang.
Ø
Menyelenggarakan pelayanan publik
tertentu yang sebagian atau seluruh dananya bersumber dari Anggaran Pendapatan
dan Belanja Negara (APBN) dan/atau Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah
(APBD)
13. Hal yang penting dari UU No. 3 Tentang
Pertahanan Negara
Pertahanan negara adalah segala usaha untuk mempertahankan kedaulatan
negara, keutuhan wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia, dan keselamatan
segenap bangsa dari ancaman dan gangguan terhadap keutuhan bangsa dan negara.
Sistem pertahanan negara adalah sistem pertahanan yang bersifat
semesta yang melibatkan seluruh warga negara, wilayah, dan sumber daya nasional
lainnya, serta dipersiapkan secara dini oleh pemerintah dan diselenggarakan
secara total, terpadu, terarah, dan berlanjut untuk menegakkan kedaulatan
negara, keutuhan wilayah, dan keselamatan segenap bangsa dari segala ancaman.
Penyelenggaraan pertahanan negara adalah segala kegiatan untuk
melaksanakan kebijakan pertahanan negara.
Pengelolaan pertahanan negara adalah segala kegiatan pada tingkat
strategis dan kebijakan yang meliputi perencanaan, pelaksanaan, pengawasan, dan
pengendalian pertahanan negara.
Komponen utama adalah Tentara Nasional Indonesia yang siap
digunakan untuk melaksanakan tugas-tugas pertahanan.
Komponen cadangan adalah sumber daya nasional yang telah disiapkan
untuk dikerahkan melalui mobilisasi guna memperbesar dan memperkuat kekuatan
dan kemampuan komponen utama.
Komponen pendukung adalah sumber daya nasional yang dapat
digunakan untuk meningkatkan kekuatan dan kemampuan komponen utama dan komponen
cadangan.
Sumber daya nasional adalah sumber daya manusia, sumber daya alam,
dan sumber daya buatan.
14. Pasal 1 UUD 1945
1. Negara
Indonesia addalah Negara kesatuan yang berbentuk Republik
2.
Kedaulatan berada di tangan rakyat dan dilaksanakan menurut Undang - Undang
Dasar
3. Negara
Indonesai adalah negara hukum
Ø Sentralisasi adalah pengaturan kewenangan dari pemerintah
daerah kepada pemerintah pusat untuk mengurusi urusan rumah tangganya sendiri
berdasarkan prakarsa dan aspirasi dari rakyatnya dalam kerangka negara kesatuan
Republik Indonesia.
Contoh sistem sentralisasi
-Bank Indonesia yang menjadi pusat pengaturan kebijakan moneter dan fiskal.
-Lembaga keamanan negara yaitu TNI, melaksanakan perlindungan terhadap Indonesia. Baik itu di darat, laut maupun udara.
-Bank Indonesia yang menjadi pusat pengaturan kebijakan moneter dan fiskal.
-Lembaga keamanan negara yaitu TNI, melaksanakan perlindungan terhadap Indonesia. Baik itu di darat, laut maupun udara.
Ø Desentralisasi adalah penyerahan wewenang dari pusat
kepada daerah untuk mengatur rumah tangganya sendiri, namun tidak untuk semua
hal, keamanan, hukum dan kebijakan fiskal adalah beberapa hal yang masih
terpusat, namun ada pendelegasian kepada daerah.
Contoh sistem desentralisasi
Misalnya di dalam instansi dinas
yang berada di suatu daerah, dinas pendidikan mengatur pola pendidikan, dinas
perikanan yang mengatur pengelolaan potensi perikanan yang ada di daerah
tersebut, dinas pertanian yang mengatur bagaimana pengelolaan pertanian dapat
berjalan dengan baik, dan lain sebagainya.
Ø Dekonsentrasi adalah pelimpahan wewenang pemerintahan
oleh pemerintah kepada Gubernur sebagai wakil pemerintah dan/atau kepada
instansi vertikal di wilayah tertentu. Pelimpahan wewenang tersebut hanya
sebatas wewenang administrasi, dan untuk wewenang politik tetap dipegang oleh
pemerintah pusat.
Contoh sistem dekonsentrasi
-Kantor pelayanan pajak.
Ø Otonomi daerah adalah hak, wewenang, dan kewajiban daerah
otonom untuk mengatur dan mengurus sendiri urusan pemerintahan dan kepentingan
masyarakat setempat sesuai dengan peraturan perundang-undangan.
Ø Otonomi khusus adalah kewenangan khusus yang diberikan
kepada daerah 'tertentu' untuk mengatur dan mengurus kepentingan masyarakat
setempat menurut prakarsa sendiri tetapi sesuai dengan hak dan aspirasi
masyarakat di daerah tersebut.
·
Daerah khusus
adalah daerah yang diberi otonomi khusus. Daerah khusus ini meliputi :
-
Daerah Khusus
Ibukota Jakarta
-
Aceh
-
Papua
-
Papua Barat
Ø Daerah istimewa adalah daerah yang memiliki keistimewaan
khusus baik dari keunikan daerahnya ataupun dari garis keturunan pemimpinnya.
Salah satu dari daerah istimewa di Indonesia yaitu DI. Yogyakarta
Ø Tugas Pembantuan adalah penugasan dari pemerintah kepada
daerah dan/atau desa dari pemerintah provinsi kepada kabupaten/kota dan/atau
desa serta dari pemerintah kabupaten kota kepada desa untuk melaksanakan tugas
tertentu.
16. Perbedaan
menteri, menteri koordinator, dan lembaga pemerintahan non kementerian
Ø Menteri koordinator memimpin beberapa kementerian sekaligus, dan
mensinkronkan kenerja beberapa menteri ini.. misal menko perekonomian memimpin
beberapa menteri seperti menteri keuangan, perdagangan, fungsinya agar sketor
yang berhubungan dengan ekonomi rakyat bisa sinkron
Ø Lembaga
Pemerintah Non Kementerian (LPNK) adalah lembaga negara di Indonesia yang
dibentuk untuk melaksanakan tugas pemerintahan di bidang tertentu yang tidak
dilaksanakan oleh kementerian/instansi, bersifat nasional, strategis, lintas
kementerian/instansi, lintas sektor dan lintas wilayah.
Ø Meteri departemen yang mengepalai suatu departemen
Ø Menteri negara dikhusukan untuk melakukan pengembangan di sektor
tertentu yang berhubungan langsung dengan masyarakat
17. Konsep Hukum Laut
Ø Res Communis, yang menyatakan bahwa
laut itu adalah milik bersama masyarakat dunia, dan
karena itu tidak dapat diambil atau dimiliki oleh masing-masing negara
Ø Res Nulius, yang menyatakan bahwa laut tidak yang
memiliki, dan karena itu dapat diambil dan dimiliki oleh masing-masing negara.
18. Deklasi
Juanda, ZEE, Batas Landas Kontinen, Zona Besebelahan, Zona Laut Teritorial
Ø Deklarasi Djuanda yang
dicetuskan pada tanggal 13 Desember 1957
oleh Perdana Menteri Indonesia pada saat itu, Djuanda Kartawidjaja, adalah deklarasi yang
menyatakan kepada dunia bahwa laut Indonesia adalah termasuk laut sekitar, di
antara dan di dalam kepulauan Indonesia menjadi satu kesatuan wilayah NKRI. Isi Deklarasi Juanda :
1.
Demi kesatuan bangsa, integritas wilayah, serta kesatuan ekonomi, ditarik
garis-garis pangkal lurus yang menghubungkan titi-titik terluar dari
pulau-pulau terluar.
2.Negara
berdaulat atas segala perairan yang terletak dalam garis-garis pangkal lurus
termasuk dasar laut dan tanah dibawahnya serta ruang udara di atasnya, dengan
segala kekayaan didalamnya.
3.
Laut territorial seluas 12 mil diukur dari pulau yang terluar.
4.
Hak lintas damai kapal asing melalui perairan Nusantara (archipelago watwrs)
dijamin tidak merugikan kepentingan negara pantai, baik keamanan maupun
ketertibannya.
Ø Zona Ekonomi Ekslusif
Pada tanggal 21 Maret 1980 Pemerintah
Indonesia telah mengeluarkan batas Zona Ekonomi Eksklusif (ZEE) Indoensia
sepanjang 200 mil, diukur dari garis pangkal wilayah laut Indonesia. Zona
Ekonomi Eksklusif (ZEE) adalah wilayah laut sejauh 200 mil dari pulau terluar
saat air surut. Pada zona ini Indonesia memiliki hak untuk segala kegiatan
eksplorasi dan eksploitasi sumber daya alam permukaan laut, di dasar laut, dan
di bawah laut serta mengadakan penelitian sumber daya hayati maupun sumber daya
laut lainnya.
Ø
Batas Landas
Kontinen
Landas kontinen adalah dasar laut yang
jika dilihat dari segi geologi maupun geomorfologinya merupakan kelanjutan dari
kontinen atau benua. Kedalaman landas kontinen tidak lebih dari 150 meter.
Batas landas kontinen diukur mulai dari garis dasar pantai ke arah luar dengan
jarak paling jauh adalah 200 mil. Kalau ada dua negara yang berdampingan
mengusai laut dalam satu landas kontien dan jaraknya kurang dari 400 mil, batas
kontinen masing-masing negara ditarik sama jauh dari garis dasar masing-masing.
Kewajiban negara ini adalah tidak mengganggu lalu lintas pelayaran damai di
dalam batas landas kontinen.
Ø
Zona Laut
Teritorial
Batas laut teritorial adalah suatu
batas laut yang ditarik dari sebuah garis dasar dengan jarak 12 mil ke arah
laut. Garis dasar adalah garis khayal yang menghubungkan titik-titik dari
ujung-ujung terluar pulau di Indonesia. Laut yang terletak di sebelah dalam
garis dasar merupakan laut pedalaman. Di dalam batas laut teritorial ini,
Indonesia mempunyai hak kedaulatan sepenuhnya. Negara lain dapat berlayar di
wilayah ini atas izin pemerintah Indonesia.
Ø
Zona bersebelahan
Zona bersebelahan merupakan batas laut
selebar 12 mil laut dari garis batas laut territorial atau batas laut selebar
24 mil laut dari garis dasar.
19. Yang penting UU No. 12 Tahun 2006
- Warga
Negara adalah warga suatu negara yang ditetapkan berdasarkan peraturan
perundang – undangan.
-
Kewarganegaraan adalah segala hal ihwal yang berhubungan dengan warga negara.
Hal ihwal seperti hak dan kewajiban.
-
Pewarganegaraan adalah tata cara bagi bangsa asing untuk memperoleh
kewarganegaraan Republik Indonesia
20. Perbedaan Warga Negara, Kewarganegaraan,
Pewarganegaraan (Seperti UU di atas)
21. Hak – hak kewarganegaraan :
- Hak opsi
= hak untuk memilih suatu kewarganegaraan
- Hak
repudiasi = hak untuk menolak suatu kewarganegaraan
22. Asas – asas kewarganegaraan :
- Asas ius
sanguinis (asas keturunan) = kewarganegaraan ditentukan berdasarkan keturunan
- Asas ius
soli (asas kedaerahan) = kewarganegaraan ditentukan berdasarkan tempat
kelahiran
23. Pasal 25 A, 26, 27, 28, 29 E ayat 1, 28 I
ayat 1, 29 dan 30
-Pasal 25
A
Negara
kesatuan Republik Indonesia adalah sebuah Negara kepualauan yang berciri
Nusantara dengan wilayah yang batas-btas dan hak-haknya ditetapkan dengan
undang-undang
-Pasal 26
1. Yang
menjadi warga negara ia orang orang Indonesia asli dan orang – orang bangsa
lain yang disahkan dengan undang – undang sebagai warga negara
2.
Penduduk ialah warga negara Indonesia dan orang asing yang bertempat tinggal di
Indonesia
3. Syarat –
syarat yang mengenai kewargaan ditetapkan dengan undang undang
-Pasal 27
1. Segala
warga negara bersamaan kedudukannya di dalam hukum dan pemerintahan dan wajib
menjunjung hukum dan pemerintahan itu dengan tidak ada kecualinya
2.
Tiap-tiap warga negara berhak atas pekerjaan dan penghidupan yang layak bagi
kemanusiaan
3. Setiap
warga negara berhak dan wajib ikut serta dalam upaya pembelaan negara
-Pasal 28
Kemerdekaan
berserikat berkumpul, mengeluarkan pikiran dengan lisan dan tulisan dan
sebagainya ditetapkan dengan Undang-Undang
-Pasal 28
E ayat 1
1. Setiap
orang bebas memeluk agama dan beribadat menurut agamanya, memilih pendidikan
dan pengajaran, memilih pekerjaan, memilih kewarganegaraan, memilih tempat
tinggal di wilayah negara dan meninggalkannya, serta berhak kembali
-Pasal 28
I ayat 1
Hak hidup,
hak untuk tidak disiksa, hak kemerdekaan pikiran dan hati nurani, hak beragama,
hak untuk tidak diperbudak, hak untuk diakui sebagai pribadi di hadapan hukum,
dan hak untuk tidak dituntut atas dasar hukum yang berlaku surut adalah hak
asasi manusia yang tidak dapat dikurangi dalam keadaan apapun
-Pasal 29
1. Negara
berdasar atas ketuhan yang maha esa
2. Negara
menjamin kemerdekaan tiap-tiap penduduk untuk memeluk agamanya masing-masing
dan untuk beribadat menurut agamanya dan kepercayaannya itu
-Pasal 30
1. Tiap
tiap Warga Negara berhak dan wajib ikutserta dalam usaha pertahanan dan
keamanan Negara
2. Usaha pertahanan dan keamanan Negera dilaksanakan melalui sistem pertahanan dan keamanan rakyat semesta oleh Tentara Nasional Indonesia dan Kepolisian Negara Indonesia Republik Indonesia, sebagai kekuatan utama dan rakyat sebagai kekuatan pendukung
3. Tentara Nasional Indonesia terdiri atas Angkatan Darat, Angkatan Laut, dan Angkatan Udara sebagai alat Negara bertugas mempertahankan, melindungi dan memelihara keutuhan dan kedaulatan negara
4. Kepolisian Negara Republik Indonesia sebagai alat negara yg menjaga keamanan dan ketertiban masyarakat bertugas melindungi, mengayomi, melayani masyarakat serta menegakkan hukum
5. Susunan dan Kedudukan Tentara Nasional Indonesia, Kepolisian Negara Republik Indonesia, hubungan kewenangan Tentara Nasional Indonesia dan Kepolisian Negara republik Indonesia, didalam menjalankan tugasnya, syarat syarat keikutsetaan warga negara dalam usaha pertahanandan keamanan diatur dengan Undang Undang
2. Usaha pertahanan dan keamanan Negera dilaksanakan melalui sistem pertahanan dan keamanan rakyat semesta oleh Tentara Nasional Indonesia dan Kepolisian Negara Indonesia Republik Indonesia, sebagai kekuatan utama dan rakyat sebagai kekuatan pendukung
3. Tentara Nasional Indonesia terdiri atas Angkatan Darat, Angkatan Laut, dan Angkatan Udara sebagai alat Negara bertugas mempertahankan, melindungi dan memelihara keutuhan dan kedaulatan negara
4. Kepolisian Negara Republik Indonesia sebagai alat negara yg menjaga keamanan dan ketertiban masyarakat bertugas melindungi, mengayomi, melayani masyarakat serta menegakkan hukum
5. Susunan dan Kedudukan Tentara Nasional Indonesia, Kepolisian Negara Republik Indonesia, hubungan kewenangan Tentara Nasional Indonesia dan Kepolisian Negara republik Indonesia, didalam menjalankan tugasnya, syarat syarat keikutsetaan warga negara dalam usaha pertahanandan keamanan diatur dengan Undang Undang
24. Norma – Norma
Ø Norma
Agama, yaitu peraturan hidup yang bersumber dari Tuhan. Sanksi dari Tuhan
berupa
dosa.
Ø Norma
Kesusilaan, yaitu peraturan hidup yang bersumber dari hati nurani manusia. Sanksi
dari diri sendiri berupa penyesalan , malu, rasa bersalah.
Ø Norma
Kesopanan, yaitu peraturan hidup yang timbul dalm pergaulan masyarakat. Sanksi
dari masyarakat berupa ejekan, cemooh, dikucilkan.
Ø Norma
Hukum, yaitu seperangkat ketentuan yang mengatur tata tertib dalam masyarakat,
berisi perintah, larangan, dan sanksi hukum. Sanksi dari negara berupa pidana.
25. Unsur perlindungan hukum :
Ø
Adanya perlindungan dari pemerintah kepada
warganya
Ø
Jaminan kepastian hukum
Ø
Berkaitan dengan hak – hak warga negara
Ø
Adanya sanksi hukuman bagi pihak yang
melanggarnya
26. Pasal 10 KUHP
1. Hukuman
pokok, yang terdiri atas :
- Hukuman
mati
- Hukuman
penjara yang terdiri dari hukuman seumur hidup dan hukuman sementara waktu
(setinggi-tingginya 20 tahun dan sekurang-kurangnya 1 tahun)
2. Hukuman
tambahan, yang terdiri :
-Pencabutan
hak-hak tertentu
-Perampasan
(penyitaan) barang – barang tertentu
-Penguumuman
keputusan hakim
27. Tri kerukunan umat beragama
1.
Kerukunan internal umat seagama berarti adanya kesepahaman dan kesatuan untuk
melakukan amalan dan ajaran agama yang dipeluk dengan menghormati adanya
perbedaan yang masih bisa ditolelir
2.
Kerukunan antar umat berbeda agama adalah cara atau sarana untuk mempersatukan
dan mempererat hubungan antara orang-orang yang tidak seagama dalam proses pergaulan
di masyarakat.
3.
Kerukunan antar umat beragama dengan pemerintah adalah dalam hidup beragama
masyarakat tidak lepas dari adanya aturan pemerintah setempat yang mengatur
tentang kehidupan bermasyarakat.
28. Nilai Pancasila
Ø
Rasa tanggung jawab kepada Tuhan Yang Maha Esa
Ø
Menjunjung tinggi nilai-nilai kemanusiaan sesuai dengan
harkat dan martabat manusia
Ø
Menjamin dan mempersatukan bangsa
Ø
Dimanfaatkan untuk mewujudkan keadilan sosial
29. Makna Pembukaan UUD 1945 (Bentuk, Tujuan,
Cita-Cita Negara)
Ø
Bentuk Negara adalah Republik
Ø
Tujuan Negara
Republik Indonesia yang ingin dicapai ada empat, yaitu :
1. Melindungi
segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia
2. Memajukan kesejahteraan umum
3. Mencerdaskan kehidupan bangsa
4. Ikut melaksanakan ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi dan keadilan social
2. Memajukan kesejahteraan umum
3. Mencerdaskan kehidupan bangsa
4. Ikut melaksanakan ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi dan keadilan social
Ø
Cita – cita negara adalah Negara
Indonesia,yang merdeka,bersatu,berdaulat,adil,dan makmur
30. Telah dijelaskan No. 6 dan No. 7
31. Tujuan dibentuknya KOMNAS HAM
-Membantu
pengembangan kondisi yg kondusif bagi pelaksanaan HAM
-Meningkatkan
perlindungan dan penegakan HAM guna mendukung terwujudnya tujuan pembangunan
32. Pasal 17 UUD 1945
1.
Presiden dibantu oleh menteri-menteri negara
2.
Menteri-menteri diangkat dan diberhentikan oleh presiden
3. Setiap
menteri membidangi urusan tertentu dalam pemerintahan
Tidak ada komentar:
Posting Komentar