Selasa, 12 Juni 2018

Rangkuman ( Meneladani Perjuangan Dakwah Rasulullah saw. di Madinah )

1. Sesampainya di Madinah, Nabi langsung membangun masjid. Masjid ini berfungsi sebagai pusat peribadatan dan pemerintahan.
2. Langkah pertama yang dilakukan Nabi Muhammad saw. di Madinah adalah mempersatukan suku Aus dan Khazraj serta mempersaudarakan orang Anśar (Madinah) dan Muhajirin (Mekah). Setelah itu, Nabi Muhammad saw. Pun membuat perjanjian damai dengan orang-orang Yahudi dan suku-suku yang berada di sekitar Madinah. Berkembangnya dakwah Nabi Muhammad saw. Di Madinah menimbulkan kekhawatiran orang-orang Quraisy. Karena itu, terjadilah Perang Badar. Peperangan ini terjadi pada 8 Ramadan tahun ke-2 Hijrah. Dengan perlengkapan yang sederhana Nabi dengan 305 orang pasukannya berangkat ke luar Madinah. Kira-kira 120 km dari Madinah, tepatnya di Badar pasukan Nabi bertemu dengan pasukan Quraisy berjumlah antara 900 – 1.000 orang. Dalam peperangan ini, Nabi dan kaum muslimin berhasil memperoleh kemenangan. Kekalahan dalam perang Badar semakin menimbulkan kebencian Quraisy kepada kaum Muslimin. Karena itu, mereka bersumpah akan menuntut  balas kekalahan tersebut. Maka, pada tahun ke-3 Hijrah mereka berangkat ke Madinah dengan membawa 3.000 pasukan berunta, 200 pasukan berkuda, dan 700 orang di antara mereka memakai baju besi. Pasukan ini dipimpin oleh Khalid bin Walid. Kedatangan pasukan Quraisy ini disambut Nabi Muhammad saw. dengan sekitar 1.000 pasukan.
3. Pada tahun ke-5 Hijrah, terjadilah Perang Ahzab/Khandaq. Bani Nadir yang menetap di Khaibar berkomplot dengan musyrikin Quraisy untuk menyerang Madinah. Pasukan gabungan mereka berkekuatan 24.000 pasukan.
4. Meskipun Mekah telah ditaklukan, tetapi Bani Saqif di Taif dan Bani Hawazin di antara Mekah dan °aif tidak mau tunduk. Bahkan, mereka menyerang Mekah dan menuntut bela atas perusakan berhala-berhala. Dengan kekuatan 12.000 pasukan, Nabi menyambut kedatangan pasukan Bani ¢aqif dan Bani Hawazin. Perang ini dikenal dengan Perang Hunain.
5. Perang Tabuk merupakan perang terakhir yang diikuti Nabi Muhammad saw.. Perang ini melawan Raja Gasan yang telah membunuh secara sadis utusan yang membawa surat Nabi Muhammad saw. Peperangan ini terjadi di Mu’tah dan Nabi Muhammad saw. datang dengan membawa 3.000 pasukan. Orang-orang Mekah telah membatalkan secara sepihak Perjanjian Hudaibiyah. Oleh karena itu, Nabi Muhammad saw. segera berangkat ke Mekah dengan 10.000 orang tentara. Tanpa kesulitan, Nabi dan pasukannya memasuki Mekah dan berhala-berhala di seluruh sudut negeri dihancurkan. Setelah itu Nabi berkhutbah memberikan pengampunan bagi orang-orang Quraisy. Peristiwa ini dikenal dengan Fathu Makkah (penaklukan Mekah).

Rangkuman ( Sayang, Patuh dan Hormat kepada Orang Tua dan Guru )

1. Semua ajaran agama samawi (agama) yaitu agama yang diturunkan Allah Swt. yang dibawa oleh para nabi-Nya mengandung ajaran untuk menyembah Allah Swt. yang Maha Esa.
2. Perintah beribadah kepada Allah Swt. merupakan kewajiban bagi setiap manusia tanpa kecuali, hanya saja dalam praktiknya banyak sekali manusia yang mengingkari perintah Allah Swt. tersebut.
3. Perintah menyembah Allah Swt. tersebut sama kedudukan dan derajatnya dengan larangan untuk mempersekutukan-Nya (musyrik), yaitu menganggap bahwa ada selain Allah Swt. yang dapat memberikan kekuatan untuk mendatangkan atau menolak segala sesuatu.
4. Perintah berbakti kepada kedua orang tua merupakan perintah langsung dari Allah Swt. yang harus dipatuhi oleh setiap manusia.
5. Keridaan kedua orang tua kepada anaknya merupakan keridaan Allah Swt. Dan murka kedua orang tua merupakan murka Allah Swt.
6. Allah Swt. menjajikan pahala yang sangat besar kepada orang-orang yang berbakti kepada kedua orang tuanya, demikian pula Allah Swt. Menjanjikan siksa yang sangat pedih kepada siapa yang durhaka kepada kedua orang tuanya.
7. Perintah mengucapkan kata-kata yang santun dan mulia kepada kedua orang tua, sama dengan larangan menyakiti keduanya baik dengan ucapan maupun perbuatan.
8. Mengucapkan “ah” sebagai bentuk bantahan kepada kedua orang tua dilarang dalam ajaran Islam, apalagi jika mengucapkan kata-kata atau perbuatan yang lebih kasar dari itu.
9. Mendoakan kedua orang tua baik ketika mereka masih hidup maupun telah meninggal dunia merupakan bakti seorang anak kepada kedua orang tua.
10. Islam memerintahkan agar selain berbuat baik kepada kedua orang tua, diperintahkan pula untuk berbuat baik kepada karib-kerabat, anak-anak yatim, fakir miskin, tetangga dekat dan sesama manusia.

Minggu, 10 Juni 2018

Kumpulan Soal - Soal USBN Kurikulum 2013 Tahun 2018

SOAL - SOAL USBN TAHUN 2018, MUNGKIN BERMANFAAT BAGI ANGKATAN 2019 DAN SETERUSNYA.
Soal USBN BAHASA INDONESIA K13
Soal USBN BAHASA INGGRIS K13
Soal USBN BIOLOGI K13
Soal USBN FISIKA K13
Soal USBN KIMIA K13
Soal USBN MATEMATIKA WAJIB K13
Soal USBN MATEMATIKA MINAT K13
Soal USBN PAI K13
Soal USBN PENJAS K13
Soal USBN PPKN K13
Soal USBN SEJARAH INDONESIA K13

Rangkuman Peran Indonesia Dalam Hubungan Internasional

A. Pola Hubungan Internasional yang Dibangun Indonesia

1. Makna Hubungan Internasional
Hubungan internasional diartikan sebagai hubungan yang bersifat global yang meliputi semua hubungan yang terjadi dengan melampaui batas-batas ketatanegaraan. Hubungan internasional ini dapat dalam bidang Ekonomi, Sosial Budaya, Pertahanan dan Keamanan, Politik, IPTEK, Ideologi dan sebagainya.
Konsepsi hubungan internasional oleh para ahli sering dianggap sama atau dipersamakan dengan konsepsi politik luar negeri, hubungan luar negeri dan politik internasional. Makna dari ketiga konsep tersebut yaitu :
a. Politik luar negeri adalah seperangkat cara yang dilakukan oleh suatu negara untuk mengadakan hubungan dengan negara lain dengan tujuan untuk tercapainya tujuan negara serta kepentingan nasional negara yang bersangkutan.
b. Hubungan luar negeri adalah keseluruhan hubungan yang dijalankan oleh suatu negara dengan semua pihak yang tidak tunduk pada kedaulatannya.
c. Politik internasional adalah politik antarnegara yang mencakup kepentingan dan tindakan beberapa atau semua negara, serta proses interaksi antarnegara maupun antarnegara dengan organisasi internasional.

2. Pentingnya Hubungan Internasional Bagi Indonesia
Suatu negara dapat menjalin hubungan dengan negara lain manakala kemerdekaan dan kedaulatannya telah diakui, baik secara de facto maupun de jure oleh negara lain. Perlunya kerja sama dalam bentuk hubungan internasional antara lain karena faktor-faktor berikut.
a. Faktor internal, yaitu adanya kekhawatiran terancam kelangsungan hidupnya baik melalui kudeta maupun intervensi dari negara lain.
b. Faktor ekternal, yaitu ketentuan hukum alam yang tidak dapat dipungkiri bahwa suatu negara tidak dapat berdiri sendiri tanpa bantuan dan kerja sama dengan negara lain. Ketergantungan tersebut terutama dalam upaya memecahkan masalah-masalah ekonomi, politik, hukum, sosial budaya, pertahanan dan keamanan.

3. Politik Luar Negeri Indonesia dalam Menjalin Hubungan Internasional
Kebijakan politik masing-masing negara dalam pergaulan internasional dinamakan politik luar negeri. Politik luar negeri Indonesia adalah bebas aktif. Bebas, artinya negara Indonesia tidak memihak salah satu blok kekuatan yang ada di dunia. Aktif artinya negara Indonesia selalu aktif dalam menciptakan perdamaian dunia. Berdasarkan politik luar negeri bebas dan aktif, negara Indonesia berhak menentukan arah, sikap, dan keinginannya sebagai negara yang merdeka dan berdaulat. Dengan demikian, negara Indonesia tidak dapat dipengaruhi kebijakan politik luar negeri negara lain.

B. Perjanjian Internasional yang Dilakukan Indonesia

1. Makna Perjanjian Internasional
Menurut Pasal 38 Ayat (1) Statuta Mahkamah Internasional, perjanjian internasional merupakan sumber utama dari sumber­sumber hukum internasional lainnya. Hal tersebut dapat dibuktikan terutama dalam kegiatan-kegiatan internasional dewasa ini yang sering berpedoman pada perjanjian antara para subjek hukum internasional yang mempunyai kepentingan yang sama. Misalnya, Deklarasi Bangkok 1968 yang melahirkan ASEAN dengan tujuan melakukan kerja sama di bidang ekonomi, sosial dan budaya. 
Oleh karena itu, dalam membuat suatu perjanjian internasional harus diperhatikan asas-asas berikut :
a. Pacta Sunt Servada, yaitu asas yang menyatakan bahwa setiap perjanjian yang telah dibuat harus ditaati oleh pihak-pihak yang mengadakannya
b. Egality Rights, yaitu asas yang menyatakan bahwa pihak yang saling mengadakan hubungan atau perjanjian internasional mempunyai kedudukan yang sama
c. Reciprositas, yaitu asas yang menyatakan bahwa tindakan suatu negara terhadap Negara lain dapat setimpal, baik tindakan negative maupun positif
d. Bonafides, yaitu asas yang menyatakan bahwa perjanjian yang dilakukan harus didasari oleh itikad baik dari kedua belah pihak agar dalam perjanjian tersebut tidak ada pihak yang merasa dirugikan
e. Courtesy, yaitu asas saling menghormati dan saling menjaga kehormatan negara
f. Rebus sig Stantibus, yaitu asas yang dapat digunakan terhadap perubahan yang mendasar dalam keadaan yang bertalian dengan perjanjian itu

Perjanjian internasional mempunyai istilah yang beragam.Pemberian istilah perjanjian internasional didasarkan pada tingkat pentingnya suatu perjanjian internasional serta keharusan untuk mendapatkan ratifikasi dari setiap kepala negara yang mengadakan suatu perjanjian. 
Adapun istilah lain dari perjanjian internasional adalah sebagai berikut :
Traktat (treaty)
Persetujuan (agreement)
Konvensi (convention)
Protokol (protocol)
Piagam (statuta)
Charter
Deklarasi (declaration)
Modus vivendi
Covenant
Ketentuan penutup (final act)
Ketentuan umum (general act)
Pertukaran nota
Pakta (pact)

2. Klasifikasi Perjanjian Internasional yang Dilakukan Indonesia
Salah satu perwujudan politik luar negeri yang bebas aktif adalah dengan dilakukannya kerja sama internasional dengan negara lain. Kerja sama tersebut biasanya diikat oleh suatu perjanjian internasional.
Adapun klasifikasi dari perjanjian internasional adalah sebagai berikut.
- Menurut subjeknya
1. Perjanjian antarnegara yang dilakukan oleh banyak negara yang merupakan subjek hukum internasional.
2. Perjanjian antara negara dengan subjek hukum internasional lainnya.
3. Perjanjian antar-subjek hukum internasional selain negara.
- Menurut jumlah pihak yang mengadakan perjanjian
1. Perjanjian bilateral, artinya perjanjian antara dua negara yang mengatur kepentingan dua negara tersebut.
2. Perjanjian multilateral, artinya perjanjian yang melibatkan banyak negara yang mengatur kepentingan semua pihak.
- Menurut isinya
1. Segi politis, seperti pakta pertahanan dan pakta perdamaian.
2. Segi ekonomi, seperti bantuan ekonomi dan keuangan.
3. Segi hukum, seperti status kewarganegaraan, ekstradisi dan sebagainya.
4. Segi batas wilayah, seperti batas laut teritorial, batas alam daratan dan sebagainya.
5. Segi kesehatan, seperti masalah karantina, penanggulangan wabahpenyakit
- Menurut proses pembentukannya
1. Perjanjian bersifat penting yang dibuat melalui proses perundingan, penandatanganan dan ratifikasi.
2. Perjanjian bersifat sederhana yang dibuat melalui dua tahap, yaitu perundingan dan penandatanganan (biasanya digunakan kata persetujuan).
- Menurut sifat pelaksanaan perjanjian
1. Perjanjian yang menentukan (dispositive treaties), yaitu suatu perjanjianyang maksud dan tujuannya dianggap sudah tercapai sesuai isi perjanjian itu.
2. Perjanjian yang dilaksanakan (executory treaties), yaitu perjanjian yang pelaksanaannya tidak sekali, melainkan dilanjutkan secara terus menerus selama jangka waktu perjanjian berlaku.
- Menurut fungsinya
1. Perjanjian yang membentuk hukum (law making treaties), yaitu suatu perjanjian yang meletakkan ketentuan-ketentuan hukum bagi masyarakat internasional secara keseluruhan atau bersifat multilateral. Perjanjian ini bersifat terbuka bagi pihak ketiga.
2. Perjanjian yang bersifat khusus (treaty contract), yaitu perjanjian yang hanya menimbulkan akibat-akibat hukum (hak dan kewajiban) bagi pihak-pihak yang mengadakan perjanjian atau bersifat bilateral.

C. Kedudukan Perwakilan Diplomatik Indonesia

1. Pengertian Perwakilan Diplomatik
Perwakilan suatu negara di negara lain dapat dibedakan menjadi dua, yaitu perwakilan dalam arti politik dan perwakilan dalam arti nonpolitik. Perwakilan dalam arti politik sering disebut perwakilan diplomatik, sedangkan perwakilan non-politik sering disebut dengan istilah konsuler.
Perwakilan diplomatik adalah perwakilan yang kegiatannya mewakili negaranya dalam melaksanakan hubungan diplomatik dengan negara penerima atau suatu organisasi internasional. Atau dengan kata lain, perwakilan yang kegiatannya melaksanakan kepentingan negaranya di luar negeri. Seseorang yang diberi tugas sebagai perwakilan diplomatik suatu negara biasanya disebut sebagai diplomat.
Untuk menjalin hubungan diplomatik dengan negara lain, suatu negara biasanya saling menempatkan perwakilan diplomatik dengan negara mitranya.

2. Tugas dan Fungsi Perwakilan Diplomatik Republik Indonesia
Secara umum seorang perwakilan diplomatik mempunyai tugas yang mencakup hal-hal berikut ini.
a. Representasi, yaitu selain untuk mewakili pemerintah negaranya, ia juga dapat melakukan protes, mengadakan penyelidikan dengan pemerintah negara penerima. Ia mewakili kebijaksanaan politik pemerintah negaranya.
b. Negosiasi, yaitu mengadakan perundingan atau pembicaraan baik dengan negara tempat ia diakreditasikan maupun dengan negara-negara lainnya.
c. Observasi, yaitu menelaah dengan teliti setiap kejadian atau peristiwa di negara penerima yang mungkin dapat mempengaruhi kepentingan negaranya.
d. Proteksi, yaitu melindungi pribadi, harta benda dan kepentingankepentingan warga negaranya yang berada di luar negeri.
e. Persahabatan, yaitu meningkatkan hubungan persahabatan antara negara pengirim dengan negara penerima, baik di bidang ekonomi, kebudayaan maupun ilmu pengetahuan dan teknologi.
Berdasarkan Konvensi Wina 1961, disebutkan bahwa fungsi perwakilan diplomatik adalah sebagai berikut.
a. Mewakili kepentingan negara pengirim di negara penerima.
b. Melindungi kepentingan negara pengirim dan warga negaranya di negara penerima di dalam batas-batas yang diizinkan oleh hukum internasional.
c. Mengadakan persetujuan dengan pemerintah negara penerima.
d. Memberikan keterangan tentang kondisi dan perkembangan negara penerima, sesuai dengan undang-undang dan melaporkan kepada pemerintah negara pengirim.
e. Memeliharan hubungan persahabatan antara kedua negara.

3. Perangkat Perwakilan Diplomatik Republik Indonesia

Unsur atau perangkat perwakilan diplomatik Indonesia terdiri dari lembaga-lembaga berikut.
a. Duta Besar Luar Biasa dan Berkuasa Penuh.
Perangkat ini merupakan kepala perwakilan diplomatik tingkat tinggi yang bertanggung jawab kepada Presiden Republik Indonesia melalui Menteri Luar Negeri.
b. Kuasa Usaha
Kuasa Usaha adalah pejabat dinas luar negeri dan pegawai negeri lainnya yang ditunjuk oleh menteri luar negeri untuk bertindak sebagai kepala perwakilan diplomatik.
c. Atase-Atase Republik Indonesia
1) Atase Pertahanan
Atase pertahanan adalah perwira TNI/POLRI dari kementerian pertahanan dan keamanan yang diperbantukan kepada kementerian luar negeri.
2) Atase Teknis
Atase teknis adalah pegawai negeri RI dari kementerian luar negeri atau pegawai negeri dari kementerian lain atau dari lembaga pemerintahan nonkementerian.

Rangkuman Kerajaan Kediri

- Sejarah Berdirinya Kerajaan Kediri diawali dengan perintah Raja Airlangga yang membagi kerajaan menjadi dua bagian, yakni Jenggala (Kahuripan) dan Panjalu (Kediri) yang dibatasi dengan Gunung Kawi dan Sungai Brantas. Tujuannya supaya tidak ada pertikaian. Kerajaan Panjalu (Kediri) meliputi, Kediri, Madiun, dan Ibu Kotanya Daha.

- Raja-raja yang berkuasa pada Kerajaan Kediri:
1. Shri Jayawarsa Digjaya Shastraprabu
2. Kameshwara
3. Jayabaya
4. Prabu Sarwaswera
5. Prabu Krhoncharyadipa
6. Srengga Kertajaya
- Kerajaan Kediri mencapai puncak kejayaan ketika masa pemerintahan Raja Jayabaya. Daerah kekuasaannya semakin meluas yang berawal dari Jawa Tengah meluas hingga hampir ke seluruh daerah Pulau Jawa. Selain itu, pengaruh Kerajaan Kediri juga sampai masuk ke Pulau Sumatera yang dikuasai Kerajaan Sriwijaya.
- Keadaan politik pemerintahan dan keadaan masyarakat di Kediri ini dicatat dalam berita dari Cina, yaitu dalam kitab Ling-Wai-tai-ta yang ditulis oleh Chou K’u-fei pada tahun 1178 dan pada kitab Chu-fan-chi yang disusun oleh Chaujukua pada tahun 1225.
 
- Keadaan ekonomi sangat baik karena Kediri merupakan kerajaan agraris dan maritim. Masyarakat yang hidup di daerah pedalaman bermata pencaharian sebagai petani. Masyarakat yang berada di daerah pesisir hidup dari perdagangan dan pelayaran.
- Kondisi sosial & budaya masyarakat Kediri sudah teratur. Penduduknya sudah memakai kain sampai di bawah lutut, rambut diurai, serta rumahnya bersih dan rapi. Dalam perkawinan, keluarga pengantin wanita menerima maskawin berupa emas. Orang-orang yang sakit memohon kesembuhan kepada dewa dan Buddha.
- Bukti bahwa Kerajaan Kediri telah menerima dan memeluk ajaran agama dapat kita lihat pada sejarah peninggalan Kerajaan Kediri, seperti karya sastra, arca, patung, prasasti, dan berbagai bangunan untuk pemujaan seperti candi. Dari hal itu kita dapat menyimpulkan bahwa kerajaan Kediri menganut agama Buddha dan Hindu.
- Kerajaan Kediri runtuh pada masa pemerintahaan Raja Kertajaya, dimana terjadi pertentangan antara raja dengan Kaum Brahmana. Raja Kertajaya dianggap melanggar agama dengan memaksakan mereka menyembah kepadanya sebagai dewa. Kaum Brahmana meminta pertolongan kepada Ken Arok, pemimpin daerah Tumapel yang ingin memisahkan diri dari Kediri. Kemudian terjadilah perang antara rakyat Tumapel yang dipimpin Ken Arok dengan Kerajaan Kediri. Akhirnya pada tahun 1222 Masehi, Ken Arok berhasil mengalahkan Kertajaya dan Kerajaan Kediri menjadi wilayah bawahan Tumapel atau Singhasari.

Rangkuman Sejarah Indonesia

1. Pengertian integrasi politik 

Integrasi politik sebagai sebuah proses di mana sekelompok masyarakat, yang pada awalnya diorganisasikan dalam dua atau lebih negara bangsa yang mandiri, bersama-sama mengangkat sebuah keseluruhan politik yang dalam beberapa pengertian dapat digambarkan sebagai sebuah ‘community

2. Makna integrasi nusantara

Integrasi yang dimaksud disini adalah kesatuan dan persatuan negara. Secara umum, integrasi nasional mencerminkan proses persatuan orang-orang dari berbagai wilayah yang berbeda, atau memiliki berbagai perbedaan baik suku, budaya, dan berbagai latar belang ekonomi.

3. Penyebab disintegrasi majapahit

1. Tidak ada pembentukan pimpinan baru (tidak ada kaderisasi).

2. Gajah Mada sebagai Patih Amangkubumi memegang segala jabatan yang penting.Ia tidak memberi kesempatan generasi penerus untuk tampil, sehingga setelah meninggalnya Gajah Mada tidak ada penggantinya yang cakap dan berpengalaman.

3. Perang saudara melemahkan kekuatan

4. Kelemahan pemerintahan pusat akibat perang saudara mengakibatkan kemunduran ekonomi Majapahit.

5. Masuk dan tersiarnya agama Islam. Adipati dan daerah pesisir pantai daerah pedalaman yang beragama Islam merasa tidak terikat oleh kekuasaari Kerajaan Majapahit, sehingga mereka tidak taat dan setia kepada penguasa yang beragama Hindu.

4. Pengertian akulturasi dan asimilasi serta sinkritisme

-akulturasi : proses sosial yang timbul akibat suatu kebudayaan menerima unsur-unsur dari suatu kebudayaan asing tanpa menyebabkan hilangnya kepribadian kebudayaan itu sendiri. ex: candi

-asimilasi : proses ke arah peleburan kebudayaan sehinggamasing-masing pihak merasakan adanya kebudayaan baru yang tunggal dan milik bersama.

-sinkritisme : perpaduan dari beberapa pagam atau aliar -aliran agama tau kepercayaan

5. Bukti awal perpaduan budaya indonesia dengan india

Pengaruh kebudayaan India dalam kebudayaan Indonesia tampak pada:

- Seni Bangunan

Akulturasi dalam seni bangunan tampak pada bentuk bangunan candi.

Contohnya:

- Candi Kidal (di Malang), merupakan tempat Anusapati di perabukan.

- Candi Jago (di Malang), merupakan tempat Wisnuwardhana di perabukan.

- Candi Singosari (di Malang) merupakan tempat Kertanegara diperabukan.

Di atas makam sang raja biasanya didirikan patung raja yang mirip (merupakan perwujudan) dengan dewa yang dipujanya. Hal ini sebagai perpaduaan antara fungsi candi di India dan tradisi pemakaman dan pemujaan roh nenek moyang di Indonesia.Sehingga, bentuk bangunan candi di Indonesia pada umumnya adalah punden berundak, yaitu bangunan tempat pemujaan roh nenek moyang.

Contoh ini dapat dilihat pada bangunan candi Borobudur.

6. Wujud akulturasi buddy indonesia hindu dalam seni sastra

Pengaruh India membawa perkembangan seni sastra di Indonesia.Seni sastra waktu itu ada yang berbentuk prosa dan ada yang berbentuk tembang (puisi).Berdasarkan isinya, kesusasteraan dapat dikelompokkan menjadi tiga, yaitu tutur (pitutur kitab keagamaan), kitab hukum, dan wiracarita (kepahlawanan).Bentuk wiracarita ternyata sangat terkenal di Indonesia, terutama kitab Ramayana dan Mahabarata.Berkembangnya karya sastra terutama yang bersumber dari Mahabarata dan Ramayana, melahirkan seni pertunjukan wayang kulit (wayang purwa).Pertunjukan wayang kulit di Indonesia, khususnya di Jawa sudah begitu mendarah daging.Isi dan cerita pertunjukan wayang banyak mengandung nilai-nilai yang bersifat edukatif (pendidikan).Cerita dalam pertunjukan wayang berasal dari India, tetapi wayangnya asli dari Indonesia.Seni pahat dan ragam luas yang ada pada wayang disesuaikan dengan seni di Indonesia.Di samping bentuk dan ragam hias wayang, muncul pula tokoh-tokoh pewayangan yang khas Indonesia.Misalnya tokoh tokoh punakawan seperti Semar, Gareng, dan Petruk.Tokoh-tokoh ini tidak ditemukan di India.Perkembangan seni sastra yang sangat cepat didukung oleh penggunaan huruf pallawa, misalnya dalam karya-karya sastra Jawa Kuno.Pada prasasti-prasasti yang ditemukan terdapat unsur India dengan unsur budaya Indonesia.Misalnya, ada prasasti dengan huruf Nagari (India) dan huruf Bali Kuno (Indonesia).

7. Sistem kalender pada masa hindu buddha 

Sistem penanggalan (kalender) Hindu-Budha turut berpengaruh dalam kebudayaan Indonesia, yaitu digunakannya kalender Saka di Indonesia, juga ditemukan candrasangkala dalam usaha memperingati suatu peristiwa dengan tahun atau kalender Saka. Tahun Saka dimulai tahun 78 M. Kalender Saka merupakan kalender dari India yang digunakan di Indonesia.Penggunaan kalender Saka ditemukan dalam prasasti Talang Tuo (adalah prasasti yang menjelaskan mengenai keberadaan Kerajaan Sriwijaya di Sumatra) yang berangka tahun 606 Saka (686 M).Prasasti tersebut menggunakan huruf pallawa dan bahasa melayu kuno.Dua contoh prasasti tersebut merupakan wujud akulturasi kebudayaan Indonesia dan Hindu-Budha.

8. Poin pending dari isi kitab negarakertagama

Isi dari kitab Negarakertagama merupakan uraian sejarah dari Kerajaan Singasari dan Majapahit dan ternyata sesuai dengan prasasti-prasasti yang ditemukan. Di dalamnya terdapat pula uraian tentang kota Majapahit, jajahan-jajahan Majapahit, perjalanan Raja Hayam Wuruk si sebagian Jawa Timur yang dijalin dengan daftar candi-candi yang ada, upacara craddha yang dilakukan untuk roh Gayatri dan tentang pemerintahan serta keagamaan dalam jaman Hayam Wuruk. Negarakertagama merupakan karya Prapanca tahun 1365 Masehi.

9. Alasan agama Hindu-Budha diterima dengan lapang dada oleh bangsa Indonesia:

1. Indonesia belum mengenal agama sehingga agama Hindu-Budha dianggap baik.

2.Upacara-upacara sakral agama Hindu-Budha mirip dengan budaya animisme dan dinamisme bangsa Indonesia. contoh: selamatan, kegiatan nyekar.

3. Sifat dasar bangsa Indonesia yang ramah.

10. Bukti budaya hindu di indonesia

1. Banyak penduduk yang memeluk agama Hindu setelah para pendatang dari India memperkenalkan agama Hindu.

2. Masyarakat Indonesia dahulu tidak mengenal sistem kerajaan. Sistem pemerintahan yang ada pada waktu itu adalah pemerintahan desa yang dipimpin oleh kepala suku. Kedudukan sebagai kepala suku tidak diwariskan secara turun-temurun. Karena pengaruh agama Hindu, sistem pemerintahan desa diganti menjadi sistem kerajaan.

3. Adanya hasil kebudayaan khas India seperti bangunan candi, seni pahatan patung, seni relief, dan seni sastra. Dalam bidang sastra kebudayaan India memperkenalkan budaya baca tulis dalam huruf Pallawa dan bahasa Sansekerta.

11. Pendapat ahli mengenai masuknya islam di indonesia

1. Hoesein Djajadiningrat: Islam masuk ke Nusantara melalui Iran (Persia). Buktinya adalah ejaan dalam tulisan Arab. Barisan diatas, dibawah, dan baris didepan disebut jabar (Zabar) dan pes (pjes). Istilah itu berasal dari bahasa Iran, sedangkan menurut bahasa Arab , ejaannya adalah fathah, kasroh dan dhommah. Begitu pula huruf sin yang tidak bergigi, sedangkan huruf sin dari bahasa Arab adalah bergigi. Selain itu, pemakaian gelar Syah yang biasa dipakai di Persia, juga pernah dipergunakan oleh Raja Malaka pada abad ke 15.

2. Soetijto Wirjosoeparto: Islam masuk ke Nusantara melalui Gujarat, India. Hal itu dibuktikan dengan salah satu makam raja Islam di Samudra Pasai, Aceh Utara yang nisannya terbuat dari marmer buatan Gujarat.

3. Snouck Hurgronye dan Moquette dari Belanda: Islam masuk ke Nusantara melalui Gujarat, India. Teori ini didasarkan pada kenyataan bahwa berbagai batu nisan diberbagai tempat di Nusantara, termasuk makam Maulana Malik Ibrahim di Gresik, mempunyai bentuk yang sama dengan batu nisan di Cambay Gujarat, India.

4. Haji Abdul Malik Karim Amrullah (Hamka): Islam masuk ke Nusantara melalui Mesir dan Mekkah. Teorinya didasarkan pada sebagian besar rakyat Indonesia memeluk Islam bermadzhab Syafi’I, seperti yang banyak dianut oleh penduduk Mesir. Selain itu, gelar yang dipakai oleh raja – raja Samudra Pasai adalah gelar raja – raja Mesir, yaitu Al Malik.

5. Alwi Shihab: Islam pertama kali masuk ke Nusantara pada Abad pertama Hijriyah (Abad ke -7) dibawa oleh pedagang – pedagang Sufi – Muslim Arab yang memasuki Cina lewat Jalur – jalur bagian barat. Kesimpulan itu didasarkan berita Cina dari Periode Dinasti Tang yang menyatakan adanya pemukiman Sufi Arab di Cina yang penduduknya di Izinkan oleh penguasa untuk sepenuhnya menikmati kebebasan beragama. Cina yang dimaksudkan dalam berita itu adalah gugusan pulau – pulau di Timur jauh, termasuk kepulauan Indonesia. Jadi, jalur awal penyebaran Islam di Indonesia bukanlah dari jalur Arab, India dan Persia, melainkan dari Arab langsung.

12. Penyebaran Islam menurut Tome Pires

Menurut tome pires berkeyakinan bahwa islam berasal dari benggal (bangladesh sekarang). Tome pires berpendapat bahwa kebanyakan orang terkemuka di pasai adalah orang banggali atau keturunan mereka.

13. Dasar lahirnya teori China

Teori Cina mengatakan bahwa proses kedatangan Islam ke Indonesia (khususnya di Jawa) berasal dari para perantau Cina. Orang Cina telah berhubungan dengan masyarakat Indonesia jauh sebelum Islam dikenal di Indonesia. Pada masa Hindu-Buddha, etnis Cina atau Tiongkok telah berbaur dengan penduduk Indonesia—terutama melalui kontak dagang. Bahkan, ajaran Islam telah sampai di Cina pada abad ke-7 M, masa di mana agama ini baru berkembang.

14. Pendapat para ahli mengenai masuknya Islam di Indonesia

Teori gujarat adalah teori masuknya Islam ke Indonesia yang pertama kali dikemukakan oleh Snouck Hurgronje dan J. Pijnapel. Dalam teori ini disebutkan bahwa Islam di Indonesia sebetulnya berasal dari Gujarat, India dan mulai masuk sejak abad ke 8 Masehi. Islam masuk ke Indonesia melalui wilayah-wilayah di anak benua India, seperti Gujarat, Bengali, dan Malabar. Para ahli yang mendukung teori Gujarat lebih memusatkan perhatiannya pada saat timbulnya kekuasaaan politik isnlam yaitu danya kerajaan Samudra Pasai.

15. Dasar teori Persia

Peringatan 10 Muharram atau Asyura atas meninggalnya Hasan dan Husein cucu Nabi Muhammad, yang sangat di junjung oleh orang Syiah/Islam Iran. Di Sumatra Barat peringatan tersebut disebut dengan upacara Tabuik/Tabut. Sedangkan di pulau Jawa ditandai dengan pembuatan bubur Syuro.

- Kesamaan ajaran Sufi yang dianut Syaikh Siti Jennar dengan sufi dan Iran yaitu Al-Hallaj.

- Penggunaan istilah bahasa Iran dalam system mengeja huruf Arab untuk tanda- tanda bunyi Harakata.

- Ditemukannya makam Maulana Malik Ibrahim tahun1419 di Gresik.

- Adanya perkampungan Leren/Leran di Giri daerah Gresik. Leren dalah nama salah satu pendukung teori ini yaitu Umar Amir Husen dan P.A. Hussein Jayadininingrat

16. Mengapa Samudra Pasai diserambi Mekkah?

Kehidupan Sosial Masyarakat kerajaan Samudera Pasai diatur  berdasarkan ajaran  Islam atau hukum  Islam. Dalam  Pelaksanaanya terdapat banyak persamaan dengan  kehidupan Sosial Masyarakat arab.   Hal itu disebabkan oleh pengaruh dari para pedagang Islam  dari Persia, Arab,  dan India yang sejak  abad ke 7 dan abad ke 8 telah  singgah di Samudra Pasai.  Karena kehidupan  sosial kerajaan Samudra Pasai mempunyai banyak persamaan dengan kehidupan sosial masyarakat Arab,  Sehingga daerah itu  mendapat julukan Serambi Mekah.

17. Tokoh yang menyebarkan Islam di Kalimantan

Syekh Muhammad Arsyad Al-Banjari dan Syekh Muhammad Nafis.

18. Sebab Malaka menjadi pusat pertumbuhan Islam

Para pedagang Arab dan Gujarat yang singgah di Selat Malaka menyiarkan agama Islam.

19. Bukti masuknya Islam di Aceh

Hampir semua ahli sejarah menyatakan bahwa dearah Indonesia yang mula-mula di masuki Islam ialah daerah Aceh. Berdasarkan kesimpulan seminar tentang masuknya Islam ke Indonesia yang berlangsung di Medan pada tanggal 17 – 20 Maret 1963, yaitu: Islam untuk pertama kalinya telah masuk ke Indonesia pada abad ke-7 M, dan langsung dari Arab. Daerah yang pertama kali didatangi oleh Islam adalah pesisir Sumatera, adapun kerajaan Islam yang pertama adalah di Pasai. Dalam proses pengislaman selanjutnya, orang-orang Islam Indonesia ikut aktif mengambil peranan dan proses penyiaran Islam dilakukan secara damai. Keterangan Islam di Aceh, ikut mencerdaskan rakyat dan membawa peradaban yang tinggi dalam membentuk kepribadian bangsa Indonesia.

Masuknya Islam ke Aceh ada yang mengatakan dari India, dari Persia, atau dari Arab. Dan jalur yang digunakan adalah:

- Perdagangan, yang mempergunakan sarana pelayaran.

- Dakwah, yang dilakukan oleh mubaligh yang berdatangan bersama para pedagang, para mubaligh itu bisa dikatakan sebagai sufi pengembara.

- Perkawinan, yaitu perkawinan antara pedagang muslim, mubaligh dengan anak bangsawan Indonesia, yang menyebabkan terbentuknya inti sosial yaitu keluarga muslim dan masyarakat muslim.

- Pendidikan. Pusat-pusat perekonomian itu berkembang menjadi pusat pendidikan dan penyebaran Islam.

- Kesenian. Jalur yang banyak sekali dipakai untuk penyebaran Islam terutama di Jawa adalah seni.

Ada dua faktor penting yang menyebabkan masyarakat Islam mudah berkembang di Aceh, yaitu:

- Letaknya sangat strategis dalam hubungannya dengan jalur Timur Tengah dan Tiongkok.

- Pengaruh Hindu – Budha dari Kerajaan Sriwijaya di Palembang tidak begitu berakar kuat dikalangan rakyat Aceh, karena jarak antara Palembang dan Aceh cukup jauh.

20. Bentuk silang budaya islam di Indonesia

Indonesia secara tepat digambarkan Bung Karno sebagai “taman sari dunia”.Sebagai “negara kepulauan” terbesar di dunia, yang membujur di titik strategis persilangan antarbenua dan antarsamudera, dengan daya tarik kekayaan sumberdaya yang berlimpah, Indonesia sejak lama menjadi titik-temu penjelajahan bahari yang membawa berbagai arus peradaban.

Menurut Denys Lombard (1996: I, 1), “Sungguh tak ada satu pun tempat di dunia ini—kecuali mungkin Asia Tengah—yang, seperti Nusantara, menjadi tempat kehadiran hampir semua kebudayaan besar dunia, berdampingan atau lebur menjadi satu.” Dia melukiskan adanya beberapa ‘nebula sosial-budaya’ yang secara kuat mempengaruhi peradaban Nusantara (secara khusus Jawa): Indianisasi, jaringan Asia (Islam dan China), serta arus pembaratan.

Pengaruh Indianisasi (Hindu-Budha) mulai dirasakan pada abad ke-5, bersama kemunculan dua kerajaan yang terkenal, Kerajaan Mulawarman di Kalimantan Timur dan Kerajaan Tarumanegara di Jawa Barat sebagai pengikut setia Wisnu, yang kemudian berkembang secara luas dan dalam hingga seribu tahun kemudian (abad ke-15), terutama di Sumatra, Jawa dan Bali. Struktur konsentris kosmologi India berpengaruh pada mentalitas orang-orang di wilayah tersebut, terlebih di Jawa dan Bali, seperti tampak pada cara berfikir dan sistem tata susila, juga dalam upacara-upacara dan ungkapan seni.

Pengaruh Islamisasi mulai dirasakan secara kuat pada abad ke-13, dengan kemunculan kerajaan-kerajaan Islam awal seperti Kerajaan Samudera-Pasai di sekitar Aceh. Dari ujung Barat Nusantara, pengaruh Islam secara cepat meluas ke bagian Timur meresapi wilayah-wilayah yang sebelumnya dipengaruhi Hindu-Budha, yang akselarasinya dipercepat justru oleh penetrasi kekuatan-kekuatan Eropa di Nusantara sejak abad ke-16. Kehadiran Islam membawa perubahan penting dalam pandangan dunia (world view) dan etos masyarakat Nusantara, terutama, pada mulanya, bagi masyarakat wilayah pesisir. Islam meratakan jalan bagi modernitas dengan memunculkan masyarakat perkotaan dengan konsepsi ‘kesetaraan’ dalam hubungan antarmanusia, konsepsi ‘pribadi’ (nafs, personne) yang mengarah pada pertanggungjawaban individu, serta konsepsi waktu (sejarah) yang ‘linear’, menggantikan konsepsi sejarah yang melingkar (Lombard, 1996: II, 149-242).

Pengaruh China hampir bersamaan dan saling meresapi (osmosis) dengan pengaruh Islam, yang mulai dirasakan setidaknya sejak abad ke-14 (zaman Dinasti Ming di China), ketika imigran-imigran baru dari Fujian dan Guangdong tiba di Nusantara, dan segera membaur ke dalam struktur sosial-budaya yang ada tanpa hambatan berarti (Coppel, 1983). Kehadiran anasir China berperan penting dalam memperkenalkan dan mengembangkan teknik produksi berbagai komoditi (gula, arak dan lain-lain), pemanfaatan laut untuk perikanan, pembudidayaan tiram dan udang, dan pembuatan garam, pengadopsian teknik serta perlengkapan perdagangan, gaya hidup  (arsitektur, perhiasan, hiburan,  tontonan, beladiri, dan romannya), peran sosial-budaya klenteng serta keterlibatan ulama keturunan China dalam proses Islamisasi (Lombard, 1996: II, 243-337). 

Pengaruh pembaratan diperkenalkan oleh kehadiran Portugis pada abad ke-16, disusul oleh Belanda dan Inggris.Tetapi aktor utamanya tak pelak lagi adalah Belanda. Sejak kedatangan armada pertama Belanda di bawah pimpinan Cornelis de Houtman pada 1596, yang disusul oleh operasi ’Serikat Perseroan Hindia Belanda’ (VOC) sejak 1602, secara berangsur proses pembaratan mulai dirasakan. Dengan jatuhnya VOC pada tahun 1799,  hegemoni atas Hindia diserahkan dari ‘perusahaan-swasta-kolonial’ kepada imperium negara-kolonial. Negara kolonial Belanda mulai menancapkan pengaruhnya setelah kekuasaan sementara Inggris selama perang Napoleon (1811-1816).

Sejak itu, sebagian besar kepulauan Nusantara secara berangsur dan berbeda-beda diintegrasikan ke dalam satu wilayah kekuasaan kolonial, yang mentransformasikan pusat-pusat kekuasaan yang terpencar ke dalam suatu negara kesatuan kolonial.  Intensifikasi proses pembaratan terjadi selama masa rezim ‘Liberal’ pada paruh kedua abad ke-19 yang dilanjutkan oleh rezim ‘Politik Etis’ pada awal ke-20 (Latif, 2005).

Pengaruh pembaratan membawa mentalitas modern yang telah dibuka oleh pengaruh Islam menuju perkembangan yang lebih luas dan dalam. Pada bidang sosial-ekonomi, pengaruh Barat memunculkan sistem perkebunan, perusahaan dan perbankan modern, pemakaian besi, perkembangan angkutan, khususnya kereta api, dan pengobatan modern. Pada bidang sosial-politik, pengaruhnya dirasakan pada modernisasi tata-kelola negara dan masyarakat, klub sosial, organisasi, dan bahasa politik modern. Pada bidang sosial-budaya, pengaruhnya tampak pada kehadiran lembaga pendidikan dan penelitian modern, perkembangan tulisan latin, percetakan dan pers, dan gaya hidup (Lombard, 1996: I).

Sedemikian ramainya penetrasi global silih berganti, sehingga Nusantara sebagai tempat persilangan jalan (carrefour) tidak pernah sempat berkembang tanpa gangguan dan pengaruh dari luar.Akan tetapi, seperti dikatakan oleh Denys Lombard (1996), situasi demikian tidak perlu dipandang sebagai kerugian.Posisi sebuah negeri pada persilangan jalan, pada titik pertemuan berbagai dunia dan kebudayaan, jika dikelola secara baik, mungkin dalam evolusi sejarahnya bisa membawa keuntungan, kalau bukan syarat untuk terjadinya peradaban agung.

21. Tokoh yang membawa islam di Lombok

Sunan Prapen

22. Peranan ternate dalam perdagangan

Tanah di Kepulauan maluku itu subur dan diliputi hutan rimba yang banyak memberikan hasil diantaranya cengkeh dan di kepulauan Banda banyak menghasilkan pala.Pada abad ke 12 M permintaan rempah-rempah meningkat, sehingga cengkeh merupakan komoditi yang penting.Pesatnya perkembangan perdagangan keluar dari maluku mengakibatkan terbentuknya persekutuan.Selain itu mata pencaharian perikanan turut mendukung perekonomian masyarakat.Kedatangan bangsa portugis di kepulauan Maluku bertujuan untuk menjalin perdagangan dan mendapatkan rempah-rempah.Bangsa Portugis juga ingin mengembangkan agama katholik.Dalam 1534 M, agama Katholik telah mempunyai pijakan yang kuat di Halmahera, Ternate, dan Ambon, berkat kegiatan Fransiskus Xaverius.

23. Isi kitab Bustamil Salatin

Pada masa tersebut, kitab inilah paling lengkap menceritakan kisah raja-raja Melayu secara universal, khususnya kerajaan Aceh Darussalam, termasuk merekam jejak perjalanan istana kerajaan Aceh dan struktural kenegaraan, yang dikarang oleh seorang ulama berasal dari negeri anak benua, Hindustan (India) bernama Syeikh Nuruddin Muhammad ibnu ‘Ali ibnu Hasanji ibn Muhammad Hamid ar-Raniri.

Berdasarkan rekaman sejarah, kitab Bustan as-Salatin menjadi perintis perdana yang mengupas tentang historikal kerajaan yang bersifat teologis sekaligus historis. Disebut teologis sebab mengurai keesaan Tuhan dan segala wujud tentang penciptaan alam semesta dan kelanjutan proses tersebut, sekaligus disebut historis karna merangkup perjalanan raja-raja Aceh. Menurut Teuku Iskandar dalam bukunya, karya Nuruddin ar-Raniry mengikuti jejak kitab karya ulama sebelumnya Bukhari al-Jauhari berjudul Taj as-Salatin, jika ditinjau dari beberapa sisi ada persamaan, namun juga terdapat banyak perbedaannya, sebab kitab Taj as-Salatin disusun lebih berat pada titik religious cultures yang ditujukan kepada raja-raja Iran (Parsi), yaitu tidak lain merupakan ilustrasi untuk konsepsi etika dalam membentuk harmoni peradaban manusia dan alam ini.

24. Kebijakan Sultan Iskandar Muda dalam Menegakkan Hukum dan Adat

Karena rakyat Aceh terdiri dan beberapa kaum dan sukee, maka Sultan Iskandar Muda mengangkat dan menetapkan pimpinan adat pada masing-masing kelompok sukee yang ada. Selain untuk menyatukan mereka pengangkatan pimpinan adat ini juga dimaksudkan untuk mempermudah penerapan berbagai program pemerintahannya.Untuk menjamin langgengnya kerajaan Aceh di bawah panji-panji persatuan, kedamaian dan kemakmuran Sultan Iskandar Muda kemudian menyusun tata negara atas empat bagian. (Ismuha: 1988, 155)

1. Segala persoalan yang menyangkut tentang adat maka kebijaksanaannya diserahkan kepada sultan, penasehat dan orang-orang besarnya.

2. Segala urusan hukum diserahkan kepada para ulama yang pada masa Syekh Nuruddin Ar-Raniry diangkat sebagai qadhi malikuladil.

3. Urusan qanun, majelis adab, sopan santun dan tertib dalarn pergaulan hidup bermasyarakat, termasuk mengenai berbagai upacara adat diserahkan kepada kebijaksanaanMaharani (Putroe Phang).

4. Sedangkan urusan reusam (pertahanan dan keamanan) berada dalam kekuasaan Panglima Kaum atau Bentara pada masing-masing daerah.

Segala kebijakan mengenai adat, hukum, qanun dan reusam itu kemudian tertuang dalam sebuah hadih maja yang hingga saat ini masih dikenal dalam masyarakat Aceh yang berbunyi :

Adat bak poteu meureuhum,hukom bak syiah kuala Meujeuleueih kanun bak putroe phang, reusam bak bentara (laksamana).

25. Dampak perjanjian giyanti dan salatiga

Giyanti: terpecah belahnya kerajaan mataram, tidak laginya berkuasanya kratonsalatiga:mempersatukan kembali kerajaan mataram.

26. Dampak politik divide at impera

Devide et impera merupakan bentuk politik yang digunakan untuk menjahjah indonesia. politik devide et impera itu adalah politik mengadu domba. dahulu indonesia banyak berdiri kerajaan kerajaan. karena kerajaan itu sangat kuat dan susah untuk di hancur kan, maka belanda menggunakan politik devide et imperanya utk mengadu domba antara kerajaan 1 dengan kerajaan yg lainnya. setelah kedua kerajaan saling menghancurkan, di situlah belanda datang untuk menyerang kembali kedua kerajaan tersebut di saat sedang sekarat. jadi dampaknya adalah, rakyat pada masa itu di buat voc menjadi saling berperang.

28. Tujuan banten menyerang palembang

Pada tahun 1596 M Kanjeng Ratu Banten memimpin pasukan Kerajaan Banten untuk menyerang Palembang.Tujuannya untuk menduduki bandar-bandar dagang yang terletak di tepi Selat Malaka agar bisa dijadikan tempat untuk mengumpulkan lada dan hasil bumi lainnya dari Sumatera. Palembang akan dikuasainya, tetapi tidak berhasil, malah Kanjeng Ratu Banten tertembak dan akhirnya wafat. Tahta kerajaan kemudian berpindah kepada putranya yang baru berumur lima bulan yang bernama Abu'Mufakir.

30. Keadaan politik di kerajaan Maluku

Di kepulauan maluku terdapat kerajaan kecil, diantaranya kerajaan ternate sebagai pemimpin Uli Lima yaitu persekutuan lima bersaudara. Uli Siwa yang berarti persekutuan sembilan bersaudara.Ketika bangsa portugis masuk, portugis langsung memihak dan membantu ternate, hal ini dikarenakan portugis mengira ternate lebih kuat.Begitu pula bangsa spanyol memihak tidore akhirnya terjadilah peperangan antara dua bangsa kulit, untuk menyelesaikan, Paus turun tangan dan menciptakan perjanjian saragosa.Dalam perjanjian tersebut bangsa spanyol harus meninggalkan maluku dan pindah ke Filipina, sedangkan Portugis tetap berada di maluku.

- Sultan Hairun

Untuk dapat memperkuat kedudukannya, portugis mendirikan sebuah benteng yang di beri nama Benteng Santo Paulo. Namun tindakan portugis semakin lama di benci oleh rakyat dan para penjabat kerajaan ternate.Oleh karena itu sultan hairun secara terang-terangan menentang politik monopoli dari bangsa portugis.

- Sultan Baabullah

Sultan baabullah (Putra Sultan Hairun) bangkit menentang portugis.Tahun 1575 M Portugis dapat dikalahkan dan meninggalkan benteng.
31. Bentuk Integrasi Kerajaan Singosari dan Majapahit di Nusantara

Singosari dan Majapahit merupakan dua kerajaan yang terletak di pulau Jawa yang mempunyai cita-cita untuk mempersatukan Nusantara.

Kertanegara seorang Raja Singosari (1268-1292) yang mencetuskan ide untuk mempersatukan Nusantara sebagai satu kesatuan geo-politik.

Sehubungan dengan gagasan persatuan Nusantara, Kertanegara melaksanakan kebijakan-kebijakan politik antara lain sebagai berikut.

1) Melaksanakan Ekspedisi Pamalayu (1275 dan 1286 M),

2) Menggalang persaudaraan dengan Kerajaan Campa, dan

3) Menguasai Bali (1284 M), Jawa Barat (1298 M), serta Pahang dan Tanjung Pura

32. Teori masuknya islam
-Teori Gujarat
Sarjana-sarjana barat mengatakan bahwa islam masuk ke kepulauan indonesia berasal dari gujarat sekitar abad ke-13 M atau abad ke-7 H. Pendapat ini mengasumsikan karena Gujarat terletak di India bagian barat, berdekatan dengan Laut Arab. Letaknya sangat strategis, berada di jalur perdagangan amtara timur dan barat.
-Teori Persia (Iran)
Hoesein Djajadiningrat mengatakan bahwa islam masuk ke indonesia dari persia karna kesamaan budaya dan tradisi yang berkembang antara masyarakat Parsi dan Indonesia. Tradisi tersebut seperti, merayakan 10 Muharram atau Asyuro sebagai hari suci kaum Syiah
-Teori Arab
Buya Hamka mengatakan bahwa islam berasal dari Arab atau Mesir. Proses ini berlangsung sekitar abad pertama hijriah atau abad ke-7 M.
Menurut Antony H. Johns, proses islamisasi dilakukan oleh para musafir yang datang ke indonesia. Kaum ini biasanya mengembara dari satu tempat ke tempat lainnya dengan motivasi hanya untuk penyebaran islam
-Teori Cina
Dihimpun dari sumber-sumber Cina oleh W. P Groeneveldt, telah menunjukkan adanya jaringan-jaringan perdagangan antara kerajaan-kerajaan di indonesia dengan berbagai negeri terutama Cina.
Dari literatur Arab, banyak sumber berita tentang perjalanan mereka ke Asia Tenggara.
Dari sumber literatur Cina, Cheng Hoo mencatat terdapat kerajaan yang bercorak islam atau kesultanan.

33. Runtuhnya Kerajaan Malaka dan Berkembangnya Kerajaan Aceh Darussala

Kesultanan Aceh mengalami masa puncak kejayaan dan berpengaruh besar pada masakepemimpinan Sultan Iskandar Muda (1607 - 1636) atau Sultan Meukuta Alam.Pada masakepemimpinannya, Aceh menaklukkan Pahang yang merupakan sumber timah utama. Padatahun 1429, kesultanan Aceh melakukan penyerangan terhadap Portugis di Melaka denganarmada yang terdiri dari 500 buah kapal perang dan 60.000 tentara laut. Serangan ini dalamupaya memperluas dominasi Aceh atas Selat Malaka dan Semenanjung Melayu.Sayangnyaekspedisi ini gagal.Kedudukan Portugis di Malaka terus – menerus mengalami ancaman danserangan, meskipun keruntuhan Malaka sebagai pusat perdagangan di Asia Tenggara baruterjadi sekitar tahun 1641 oleh VOC Belanda.Perluasan kekuasaan politik VOC sampaiBelanda pada decade abad ke 20 tetap menjadi ancaman bagi Kesultanan Aceh.

34. Pola Penyebaran Islam Di Indonesia

1. Perdagangan

Jalur ini dimungkinkan karena orang-orang melayu telah lama menjalin kontak dagang dengan orang Arab.Apalagi setelah berdirinya kerajaan Islam seperti kerajaan Islam Malaka dan kerajaan Samudra Pasai di Aceh, maka makin ramailah para ulama dan pedagang Arab datang ke Nusantara (Indonesia).Disamping mencari keuntungan duniawi juga mereka mencari keuntungan rohani yaitu dengan menyiarkan Islam.Artinya mereka berdagang sambil menyiarkan agama Islam.

2.  Pendidikan

Pesantren merupakan salah satu lembaga pendidikan yang paling strategis dalam pengembangan Islam di Indonesia.Para da’i dan muballig yang menyebarkan Islam diseluruh pelosok Nusantara adalah keluaran pesantren tersebut.Datuk Ribandang yang mengislamkan kerajaan Gowa-Tallo dan Kalimantan Timur adalah keluaran pesantren Sunan Giri.Santri-santri Sunan Giri menyebar ke pulau-pulau seperti Bawean, Kangean, Madura, Haruku, Ternate, hingga ke Nusa Tenggara.Dan sampai sekarang pesantren terbukti sangat strategis dalam memerankan kendali penyebaran Islam di seluruh Indonesia.

3. Pernikahan

Perkawinan Dari sudut ekonomi, para pedangagang muslim memiliki status ekonomi yang lebih baik, sehingga para putri bangsawan tertarik untuk menjadi istri saudagar-saudagar itu dan sebelum nikah mereka di Islamkan dahulu.

Ada pedagang yang berasal dari luar seperti Gujarat, Persia dan Arab yang sudah lama menetap, kedudukan sosial ekonominya lebih baik lalu kemudian berinteraksi dengan penduduk setempat dan akhirnya menikah dengan gadis-gadis setempat. Sehingga dengan sendirinya, gadis-gadis tersebut masuk agama islam. Banyak contoh dari jalan ini dan sampai bisa mempengaruhi jika yang dikawini adalah anak saudagar atau anak adipati.

4. Kesenian

Penyebaran Islam di Indonesia juga menggunakan media-media kebudayaan, sebagaimana yang dilakukan oleh para wali sanga di pulau jawa.Misalnya Sunan Kali Jaga dengan pengembangan kesenian wayang.Ia mengembangkan wayang kulit, mengisi wayang yang bertema Hindu dengan ajaran Islam. Sunan Muria dengan pengembangan gamelannya.Kedua kesenian tersebut masih digunakan dan digemari masyarakat Indonesia khususnya jawa sampai sekarang.Sedang Sunan Giri menciptakan banyak sekali mainan anak-anak, seperti jalungan, jamuran, ilir-ilir dan cublak suweng dan lain-lain.

Penyebaran islam di Indonesia juga melibatkan seni budaya. Misalnya seni bangunan pada mesiji, seni pahat, seni musik, tari dan seni sastra.Dalam seni bangunan masjid, banyak ukir-ukiran masih menunjukkan motif budaya Hindu Budha.Kita bisa menyaksikan di mesjid Agung Kesepuhan Cirebon, Mesjid Demak, Mesjid Menara Kudus. Dalam seni budaya kita bisa lihat atau jumpai dalam perayaan Grebek agung di keraton Surakarta serta Jogjakarta dan cirebon. Juga dalam seni wayang dalam setiap pertunjukkannya juga diselipkan nilai-nilai islami dan pahamnya agar mudah diresapi oleh masyarakat pada saat itu

5. Tasawuf

Para pengajar tasawuf atau sufi adalah guru-guru pengembara dengan suka rela mereka manghayati, mereka juga seringkali berhubungan dengan perdagangan, mengajarkan apa yang telah bercampur dengan ajaran yang dikenal luas masyarakat Indonesia. Mereka mahir dalam hal megic dan memiliki kekuatan menyembuhkan.Di antara mereka juga ada yang menikahi gadis-gadis para bangsawan setempat.

Dengan tasawuf bentuk islam yang diajarkan kepada para penduduk pribumi mempunyai persamaan dengan alam pikiran mereka yang sebelumnya memeluk agama Hindu. Sehingga ajaran islam dengan mudah dapat diterima mereka. Di antara para sufi memberikan ajaran yang mengandung pesamaan dengan alam pikiran masyarakat Indonesia.

35. Contoh bentuk akulturasi Islam di Nusantara

- Seni bangunan
Masjid dan menara
Makam

- Seni ukir
Ukiran di mimbar masjid

- Aksara dan seni sastra
Naskah hikayat
Babad, mirip dengan hikayat
Syair
Suluk, berupa kitab berisi tasawufnya

- Kesenian
Permainan debus
Seudati
Wayang

- Kalender
Umar menetapkan 1 H bertepatan 14 September 622 M